ROMA–Jannik Sinner mengatakan, keberhasilannya menjuarai grand slam Australia Terbuka tidak mengubah dirinya, tetapi sekarang ia memiliki ambisi untuk menjadi nomor satu di dunia.
"Aku masih yang sama seperti sebelum aku memenangi gelar itu. Merasakan kehangatan dan antusiasme orang-orang menyenangkanku, tetapi aku masih 'ragazzo' (pemuda) yang sama seperti dua minggu yang lalu," tegas petenis 22 tahun itu, yang menjadi orang Italia pertama yang juara di Melbourne Park, saat kembali ke Roma (31/1).
Kemenangan dramatisnya atas Daniil Medvedev pada final Australia Terbuka (28/1), setelah bangkit dari ketinggalan dua set untuk menang dalam lima set, memicu gelombang "Sinnermania" terhadap Jannik Sinner di Italia. Tetapi dia pun memilih untuk membumi. "Aku mengambil popularitas ini dengan santai," kata Sinner.
Baca Juga: Australia vs Korea Selatan, Tak Masalah Istirahat Lebih Sedikit
"Aku senang berbagi semua emosi ini, tetapi itu hanya satu turnamen, dan mungkin hasilku tidak akan sebaik ini di masa depan," lanjutnya.
Keberhasilan Sinner juara di Australia Terbuka memperkuat posisinya di peringkat keempat dunia dengan membayangi Danil Medvedev yang berada di peringkat tiga. Meski menarik diri dari turnamen Marseille pekan depan, tetapi Sinner berencana untuk kembali ke lapangan sesegera mungkin. Terutama menghadapi tiga turnamen grand slam yakni Wimbledon, Prancis Terbuka, dan Amerika Serikat Terbuka dengan ambisinya menjadi petenis nomor satu dunia.
"Sasaran (musim ini) adalah untuk mendapatkan hasil lebih baik di grand slam daripada tahun lalu. Grand slam pertama tahun ini berjalan baik tetapi masih ada tiga lagi, jadi aku masih perlu meningkatkan kondisi fisik, kekuatan, dan daya tahanku,” pungkasnya kepada AFP. (tom2/k8)
