• Senin, 22 Desember 2025

Rakor-Raker KONI Kaltim, Bedah Kekurangan, Satukan Mindset

Photo Author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 18:03 WIB
Firmanuddin Djafar  (ISTIMEWA)
Firmanuddin Djafar (ISTIMEWA)

PROKAL.CO-KONI Kaltim mengawali 2025 dengan serangkaian agenda. Terdekat, rapat koordinasi (rakor) dan rapat kerja (raker).

Persiapan pelaksanaannya pun terus dimatangkan.

Berbagai topik akan dibahas dalam dua pertemuan tersebut. Dalam rakor, mereka membicarakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII/2026 Paser
 
 
Kegiatan itu akan dilaksanakan di ruang rapat sekretariat KONI Kaltim Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda, 16 Februari 2025.
 
Lebih terperinci, akan membicarakan teknis seperti batasan usia atlet peserta, larangan mutasi atlet dari luar Kaltim, hingga pembahasan nomor tanding. 
 
“Pada rakor nanti, pertemuannya adalah antara KONI Kaltim dengan KONI kabupaten/kota,” jelas ketua organizing committee (OC) raker dan rakor KONI Kaltim Firmanuddin Djafar.
 
Pembahasan sejak porprov itu menjadi sangat krusial.
 
Sebab, itu menjadi titik awal mulai tergambarnya garis takdir prestasi Kaltim di ajang yang lebih besar, seperti pekan olahraga nasional (PON). 
 
 
“Berkaca dari dua PON terakhir, prestasi kita stagnan. Nantinya di rakor itu akan dibicarakan, yang kemudian hasil kesepakatannya akan disahkan di raker,” jelas pria yang karib disapa Maman itu.  
 
Adapun raker dilaksanakan pada hari berikutnya, 17 Februari, di ballroom Hotel Mercure Samarinda.
 
Nah, di raker, jumlah pesertanya akan lebih banyak. Selain pengurus KONI Kaltim dan KONI kabupaten/kota, akan hadir pula para pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga (cabor).
 
Topik yang tak kalah menarik yakni tentang rencana kerja sama dengan negara lain untuk memfasilitasi pengembangan atlet Kaltim demi meraih potensi prestasi yang lebih besar. 
 
Juga tentang pentingnya seluruh anggota organisasi bisa berkomitmen dengan jabatan yang mereka emban.
 
 
“KONI Kaltim ingin semua pengurus hingga level kabupaten/kota punya mindset yang sama, mereka menjadi pengurus bukan sekadar nama, melainkan ada tanggung jawab yang sudah ditekankan dalam AD/ART,” ujarnya.
 
“KONI Pusat juga sudah menekankan bahwa titik mendasar keberhasilan sebuah prestasi itu ada di organisasi. Prestasi tidak akan tercapai kalau organisasinya tidak rapi. Harapannya lubang-lubang itu yang nanti bisa ditambah demi prestasi yang lebih baik pada masa mendatang,” lanjutnya.
 
Dengan organisasi yang matang, diharapkan pembinaan atlet bisa lebih awal dan optimal. 
 
Sebab, di PON XXII/2028 Nusa Tenggara, kekuatan Kaltim dari PON edisi sebelumnya hanya tersisa kurang dari 30 persen. 
 
 
“Makanya sejak kini Ketua KONI Kaltim mengambil langkap cepat, salah satunya pengembangan kualitas SDM, seperti pelatihan pelatih, perangkat pertandingan, hingga organisasinya,” ucap pria yang juga wakil ketua IV KONI Kaltim tersebut. (far)
 
RENDY FAUZAN
@emref__
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X