advertorial

Salman Tidak Mampir

Minggu, 24 Februari 2019 | 05:53 WIB

 

 

Oleh Dahlan Iskan

 

Mestinya sang Pangeran mampir Jakarta. Dalam perjalanannya ke Pakistan, India dan Tiongkok. Itulah jadwal yang pernah diumumkan. Di media internasional.

Tapi sang Pangeran tiba-tiba sudah di Beijing. Bikin kejutan pula: melakukan kerjasama investasi. Sekitar Rp 400 triliun. Pembicaraan dengan Tiongkok itu juga begitu konkrit: siapa yang akan menangani investasi itu. 

Arab Saudi akan diwakili Saudi Aramco. Milik kerajaan sepenuhnya. Setelah saham Amerika dibeli Arab Saudi. Tiongkok diwakili BUMN-nya: Norinco. Yang selama ini dikenal sebagai BUMN bidang industri pertahanan.

Disepakati pula Aramco dan Norinco membentuk perusahaan patungan. Namanya sudah langsung diumumkan: Huajin Aramco Petrochemical.

Lokasi proyek juga sudah ditunjuk. Di Kabupaten Panjin, Provinsi Liaoning. Di kawasan Manchuria. Tidak jauh dari Korea Utara.

Lokasi itu saya kenal dengan baik. Saya dua kali ke sana. Dulu.

Orang Tiongkok menyebut Panjin (baca: ??)  sebagai 'Kuwaitnya Tiongkok'. Salah satu penghasil minyak mentah terbesar di sana. 

Ada dua wilayah di Manchuria yang kaya minyak. Satunya lagi di Dajing (??), provinsi Heilongjiang. Tetangga Liaoning.

Proyek yang utama adalah kilang minyak. Sebesar 300.000 barrel/hari. Berikut industri kimia turunannya. Dan masih banyak lagi proyek lainnya.

Arab Saudi pernah menjanjikan proyek serupa untuk Indonesia. Lokasinya di Tuban, Jatim.

Halaman:

Tags

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB