SAMARINDA – Upaya agresif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak hanya fokus pada penyerapan anggaran, tetapi juga pada optimalisasi sektor migas dan komoditas unggulan. Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas'ud (Harum) secara khusus menekankan percepatan realisasi Participating Interest (PI) dan kerja sama dengan kontraktor migas.
Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) rutin yang dihadiri Wakil Gubernur Seno Aji, Sekda Sri Wahyuni, dan pimpinan OPD pada awal pekan ini, Gubernur Harum menyoroti pentingnya tindak lanjut kerjasama dengan PT Eni di Blok Merakes dan Jangkrik, serta blok migas potensial lainnya.
"Tolong ini segera dikejar. Jangan sampai ada yang lepas," tekan Gubernur Harum, menekankan urgensi pengamanan hak daerah di sektor hulu migas.
Diversifikasi Ekonomi dan Target Kenaikan PAD
Selain sektor migas, Gubernur Harum juga mendorong OPD terkait untuk fokus pada potensi pengembangan dan industrialisasi dari komoditas pertanian dan perkebunan unggulan Kaltim, meliputi kakao, kelapa dalam, sawit, dan lain-lain.
Langkah diversifikasi dan optimalisasi potensi ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menutupi potensi dampak dari pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) oleh Pemerintah Pusat. Gubernur Harum menetapkan target ambisius untuk peningkatan PAD Kaltim.
"Kita harus terus mencari alternatif PAD baru minimal 50 persen dari yang ada sekarang. Syukur jika bisa sampai 100 persen," tutup Gubernur Harum.
Rapim tersebut merupakan agenda rutin yang digelar Pemprov Kaltim setiap awal pekan, yang salah satunya bertujuan memastikan seluruh program dan upaya peningkatan kinerja daerah berjalan sesuai rencana. (adv/diskominfo/i)