PROKAL.CO- Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (FK UMKT) bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) menyelenggarakan aksi pengabdian masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan ini difokuskan pada penyediaan layanan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak bencana di beberapa lokasi prioritas pada tahap awal pelaksanaan.
Layanan kesehatan tersebut dilakukan di tiga titik utama, yaitu Paya Bedi di Kecamatan Rantau, Desa Sumber Makmur, serta area Pasar Kota Kuala. Pemilihan lokasi-lokasi ini didasarkan pada hasil koordinasi serta pengamatan langsung di lapangan untuk memastikan warga yang membutuhkan penanganan medis segera pascabencana dapat terjangkau secara optimal.
Inisiatif ini merupakan bagian dari peran perguruan tinggi dalam merespons situasi darurat, yang sejalan dengan kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan masyarakat melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah. Kerja sama antara FK UMKT dan Diktisaintek ini menegaskan komitmen kedua lembaga dalam menghadirkan layanan kesehatan yang cepat, terarah, dan memberikan dampak nyata.
Tim medis FK UMKT menyediakan berbagai layanan primer, mulai dari pemeriksaan tanda-tanda vital, penanganan keluhan kesehatan umum, skrining penyakit pascabencana, hingga pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan pasien. Selain tindakan kuratif, tim juga memberikan edukasi kesehatan singkat kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan langkah-langkah pencegahan penyakit menular.
Koordinator tim pengabdian FK UMKT menjelaskan bahwa fokus hari pertama adalah pada respons awal kesehatan guna mencegah risiko kondisi medis yang lebih berat di tengah keterbatasan fasilitas umum. Beliau menegaskan tanggung jawab perguruan tinggi melalui pernyataannya:
“Kehadiran kami bersama Diktisaintek adalah bentuk tanggung jawab perguruan tinggi untuk tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi memberikan layanan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat di lapangan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama dengan Diktisaintek sangat krusial dalam memperkuat koordinasi dan memastikan program ini berkelanjutan, sehingga intervensi medis yang diberikan bersifat terencana dan sistematis, bukan sekadar bantuan sementara.
“Kondisi pascabencana menuntut respons kesehatan yang cepat dan terukur. Pemeriksaan kesehatan di hari pertama ini menjadi langkah awal untuk memastikan kondisi warga tetap terpantau,” tambahnya.
Respons masyarakat terhadap kehadiran tim FK UMKT dan Diktisaintek sangat positif. Warga merasa terbantu dengan akses layanan kesehatan yang diberikan langsung di pemukiman mereka, terutama bagi kelompok rentan yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan formal akibat bencana.
Program ini melengkapi upaya penanganan kesehatan di Aceh Tamiang yang tidak hanya berfokus pada fase darurat, tetapi juga pada penguatan layanan kesehatan dasar di tingkat komunitas. Rencana kegiatan selanjutnya mencakup pemantauan kesehatan masyarakat secara berkala serta koordinasi berkelanjutan dengan otoritas daerah setempat.
Melalui kolaborasi strategis ini, FK UMKT dan Diktisaintek membuktikan bahwa pengabdian masyarakat adalah bagian integral dari peran universitas dalam situasi bencana. Kehadiran tim di Aceh Tamiang menjadi cerminan komitmen untuk memberikan dampak nyata, menjaga nilai-nilai kemanusiaan, serta mendukung proses pemulihan masyarakat secara jangka panjang. (*)