PONTIANAK - Perusahaan Umum DAMRI menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dan memperkuat layanan Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) rute Pontianak–Kuching dan Pontianak–Brunei Darussalam, meskipun menghadapi kompetisi yang semakin ketat dari moda transportasi lain, terutama udara.
Menjawab isu penghentian rute, Bukhari, memastikan bahwa DAMRI akan tetap bertahan. Ia menjelaskan bahwa layanan ALBN bukan semata fungsi komersial, tetapi juga menjalankan fungsi sosial negara dalam memastikan mobilitas masyarakat lintas batas tetap terlayani.
"Karena itu, DAMRI tidak pernah melihat rute ini sebagai sesuatu yang perlu dihentikan, bahkan di tengah kompetisi antar moda yang semakin ketat. Justru sebaliknya, kami memperkuat komitmen kami,” katanya.
Sebagai bukti komitmen tersebut, DAMRI merencanakan penambahan 10 unit bus baru pada tahun 2026 untuk memperkuat armada layanan ALBN Pontianak–Kuching dan Pontianak–Brunei Darussalam.
Inovasi Layanan Hadapi Persaingan
Sebagai BUMN transportasi darat nasional, DAMRI memandang layanan ALBN ini sebagai peran strategis untuk memperkuat konektivitas, membuka akses ekonomi, perdagangan, sosial, dan budaya di wilayah lintas batas negara.
Untuk menghadapi persaingan ketat, terutama dengan moda udara, DAMRI melakukan serangkaian peningkatan nilai layanan dan inovasi:
Peningkatan Kualitas Kabin: Peningkatan pada kabin kelas Eksekutif dan Royal, serta fleksibilitas barang bawaan.
Integrasi Digital: Peningkatan melalui DAMRI Apps dan kanal pembayaran elektronik, serta program loyalitas pelanggan.
Inovasi Pemasaran: Menerapkan bundling tiket DAMRI dengan hotel dan paket wisata, serta layanan antar-jemput khusus.
Ekspansi dan Kemitraan: Memperluas titik penjualan di Kalbar, Sarawak, dan Brunei, bekerja sama dengan agen perjalanan lintas negara, dan menjalankan program corporate travel.
Dukungan UMKM dan Event: Bekerja sama dengan UMKM untuk paket belanja lintas negara dan menyiapkan promo musiman mengikuti libur panjang, festival budaya, dan event besar di kawasan Kalbar–Sarawak, untuk memaksimalkan momentum wisata.
Pada kesempatan itu, Bukhari juga berharap pemerintah dapat ikut mengharmonisasikan tarif antar moda agar keberlanjutan moda darat di kawasan perbatasan tetap terjaga. (*)