BALIKPAPAN - Animo perusahaan lokal yang ingin melandai di bursa saham terus bertambah. Jika sebelumnya ada PT Transkon Jaya yang resmi initial public offering (IPO), baru-baru ini PT Surya Biru Murni (SBM) Acetylene berniat mencari tambahan modal di pasar saham.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Balikpapan Dinda Amaliya mengungkapkan, saat ini perusahaan yang ingin IPO terus bertambah. “Ya yang paling dekat ini PT SBM. Selain itu, masih ada lima perusahaan lokal yang ingin IPO,” katanya, Kamis (22/4). Namun, dia belum bisa menyebutkan detail siapa saja perusahaan tersebut.
Dinda hanya bisa memastikan jika semuanya perusahaan lokal, salah satunya bergerak di jasa kontraktor. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan cukup efektif. Bahkan, di tengah pandemi pihaknya masih melakukan sosialisasi IPO kepada perusahaan lokal melalui daring. “Kami masih gencar melakukan sosialisasi agar perusahaan lokal bergabung ke pasar modal lewat IPO,” tuturnya.
Proses IPO dilakukan melalui pasar modal, dengan fasilitator perdagangan BEI yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana yang dihimpun dari masyarakat melalui pasar modal tersebut, dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan. "Misalnya peningkatan modal kerja, membayar utang, investasi, kebutuhan akuisisi, dan lainnya," tuturnya.
Dengan menjadi perusahaan publik maka nilai ekuitas perusahaan akan meningkat sehingga perusahaan memiliki struktur permodalan yang lebih optimal. Menurutnya, saat ini mulai banyak perusahaan lokal yang melirik pasar modal untuk mendapatkan dana segar. Dari beberapa sosialisasi yang dilakukan memang banyak yang antusias.
“Seperti PT SBM itu sudah lama berniat IPO. Sedangkan lima perusahaan lokal yang mengutarakan niatnya juga siap-siap,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kendala yang banyak terjadi adalah ketidakpahaman. Bagaimana mekanisme IPO juga membuat lama. Pihaknya siap membantu. Yang terpenting perusahaan memiliki laporan keuangan positif. Kemudian, perusahaan penjamin yang memiliki cabang di wilayah kerjanya juga sudah banyak. “Jadi, tinggal keniatan si perusahaan. Banyak hal yang sudah dipermudah dari sisi regulasi IPO dari pemerintah,” tutupnya. (aji/ndu/k15)