bisnis

RDMP Kilang Balikpapan Targetkan TKDN 35 Persen

Sabtu, 6 April 2024 | 16:00 WIB
Proyek RDMP Balikpapan

 

 Sejalan dengan fokus kebijakan pemerintah Indonesia, yaitu pemulihan ekonomi di tengah tantangan pandemi, Pertamina terus melanjutkan proyek-proyek strategis nasional yang diamanahkan. Salah satunya proyek refinery development master plan (RDMP), yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan.

Kilang tersebut akan meningkatkan kapasitas, kompleksitas dan kualitas. Utamanya meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, serta memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM). Sehingga, proyek RDMP Balikpapan terus dikebut penyelesaiannya.

Baca Juga: Lonjakan Permintaan BBM saat Puncak Arus Mudik Diprediksi 38,8 Persen

Upgrade yang dilakukan juga dipercaya akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak, dan membantu mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD) dengan menurunkan impor produk BBM dan petrokimia secara signifikan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan, bahwa proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diprioritaskan pemerintah. "Pemerintah terus mendukung Pertamina dalam menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan. Kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara," ujarnya akhir pekan lalu.

Proyek ini mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi berstandar Euro 5 yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan. Pada pertemuan visitasi dengan media, Direktur Pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Soewito menjelaskan, kenaikan kualitas bahan bakar minyak yang ramah lingkungan.

"Proyek ini juga mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan di mana produk yang dihasilkan tergolong berkualitas tinggi berstandar Euro 5, yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan," jelas Djoko.

Sebagai salah satu proyek investasi terbesar di Indonesia, proyek RDMP Balikpapan akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan perusahaan lokal, menciptakan lapangan kerja lokal, dan menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30-35 persen. Selain itu, dengan penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional, diharapkan dapat menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga USD 2 miliar per tahunnya.

Kilang RU V Balikpapan merupakan salah satu unit operasi kilang Pertamina Internasional yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian timur, yang merupakan 2/3 dari NKRI, dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian barat dan diekspor. Kilang ini telah beroperasi sejak 1922 dan saat ini memasok hingga 26 persen total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia.

 

Lokasi RU V sangat strategis untuk memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur dan didukung oleh jaringan distribusi yang baik, mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat. (ndu/k15)

 

 

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB