Triwulan I tahun 2024 menjadi momentum gemilang bagi perekonomian Kaltim dengan pertumbuhan ekonomi mencatatkan angka tertinggi sejak 2013. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor Pertambangan dan Konstruksi.
Dalam Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,26 persen year on yeay (yoy), di mana sektor pertambangan menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 4,79 persen (yoy).
Baca Juga: Pelindo: Pengelolaan Pandu Tunda di Wilayah Samarinda Sudah Transparan
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto, kebutuhan batu bara domestik yang meningkat di tengah target produksi batu bara 2024 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi pendorong kinerja lapangan usaha (LU) Pertambangan dan komponen ekspor di triwulan I 2024.
Sementara itu, akselerasi pembangunan IKN yang didukung oleh peningkatan investasi dan belanja pemerintah untuk barang dan jasa pendukung pembangunan IKN serta sejumlah proyek strategis daerah menjadi pendorong pertumbuhan LU Konstruksi dan PMTB lebih tinggi pada periode ini.
"Melihat perkembangan ekonomi Kaltim hingga akhir triwulan I 2024, prospek ekonomi Kaltim tahun 2024 akan tetap bagus, di atas lima hingga enam persen," jelas Budi.
Kemudian untuk kinerja keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim pada triwulan I 2024 menunjukkan performa yang positif, didorong oleh peningkatan pendapatan dari berbagai sumber, terutama pendapatan transfer.
Realisasi pendapatan dan belanja terbesar tercatat di Kabupaten Kutai Kartanegara, mencerminkan fokus pembangunan infrastruktur strategis di daerah tersebut. Belanja APBN juga mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan alokasi besar untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN.
Sedangkan melihat Inflasi pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 3,03 persen (yoy) masih stabil dan berada dalam rentang target inflasi nasional. Meskipun mengalami penurunan dari periode sebelumnya, peningkatan permintaan pangan selama bulan Ramadan dan dampak dari pembangunan IKN menahan penurunan inflasi lebih dalam.
Kenaikan harga beras pada Maret 2024 juga turut berkontribusi terhadap dinamika inflasi. Selain itu, sektor perbankan di Kaltim tetap solid dengan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit, meskipun melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Penyaluran kredit terutama didorong oleh sektor pertambangan, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat. Intermediasi perbankan yang terjaga baik juga didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga, meskipun penghimpunan dana dari deposito sedikit melambat. Menghadapi dinamika ekonomi global yang tidak pasti, prospek perekonomian Kaltim pada 2024 tetap optimis dengan perkiraan pertumbuhan antara 5,50 persen – 6,30 persen (yoy).
Sektor pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan diharapkan menjadi motor penggerak utama, didukung oleh permintaan yang tinggi terutama dari Tiongkok.
Pemerintah juga terus mengalokasikan anggaran besar untuk infrastruktur dasar IKN, yang diperkirakan akan mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan infrastruktur Kaltim. (*)