Pergerakan ekonomi dalam sektor transportasi laut Balikpapan mengalami dinamika signifikan pada Mei 2024, mencatat perubahan jumlah penumpang, volume barang, dan kunjungan kapal. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mengungkapkan gambaran menarik tentang tren dan tantangan yang dihadapi wilayah ini.
Menurut Kepala BPS Balikpapan, Marinda Dama Prianto, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan pada Mei 2024 mencapai 23.023 orang, mengalami penurunan signifikan sebesar 46,31 persen dari bulan sebelumnya dan 50,96 persen dari Mei 2023.
Baca Juga: UMKM Derawan Butuh Sertifikasi Halal, 200 Kuota Disiapkan
Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat pada Mei 2024 mencapai 17.403 orang, menurun 65,16 persen dari bulan sebelumnya, namun hanya turun 11,42 persen dari Mei 2023.
Penurunan ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan perubahan preferensi transportasi masyarakat. Dalam hal volume barang, BPS mencatat bahwa jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Semayang pada Mei 2024 turun 19,66 persen dari bulan sebelumnya, mencapai 154.565 ton.
Namun, jumlah barang yang dimuat meningkat tajam menjadi 57.158 ton, naik 71,13 persen dari April 2024 dan 43,01 persen dari Mei 2023, menunjukkan pergeseran dalam pola perdagangan dan distribusi barang.
Data kunjungan kapal juga menunjukkan variasi yang mencolok, dengan kunjungan kapal dalam negeri di Pelabuhan Semayang mencapai 1.071 unit pada Mei 2024, naik 16,16 persen dibandingkan April 2024.
Marinda juga mengungkapkan bahwa gross tonnage (GT) kapal yang berlabuh di Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau mencapai 5.388.931 GT, naik 9,99 persen dari bulan sebelumnya.
Namun, kunjungan kapal luar negeri mengalami penurunan, dengan 51 unit pada Mei 2024, turun 5,56 persen dari April 2024, meskipun GT-nya naik 9,12 persen.
Penurunan signifikan dalam jumlah penumpang dan kunjungan kapal luar negeri, serta peningkatan dalam volume barang, menantang Balikpapan untuk memperkuat daya saingnya sebagai gerbang utama logistik di Benua Etam.
Namun, peningkatan kunjungan kapal domestik memberikan potensi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dengan peluncuran rute baru KM Dharma Kencana V yang diharapkan meningkatkan konektivitas.
Dalam menghadapi dinamika ekonomi ini, Marinda menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan pelayaran, dan pelaku ekonomi lokal untuk mengoptimalkan potensi sektor maritim Kota Minyak.
"Perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan infrastruktur dan efisiensi layanan transportasi laut guna mendukung pemulihan dan pertumbuhan yang berkelanjutan," tambahnya.(*)