bisnis

Kredit Perumahan di Kaltim Meningkat Berkat Insentif Pajak, Stabilitas Keuangan Tetap Aman

Indra Zakaria
Selasa, 15 Oktober 2024 | 08:45 WIB
BERHASIL: Insentif yang diberikan pemerintah ke sektor properti membuat masyarakat semakin tertarik membeli rumah baru. (INT/KP)

Prokal.co, Stabilitas sistem keuangan di Kalimantan Timur (Kaltim) tetap kokoh, ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif selama triwulan II 2024.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, Budi Widihartanto, penyaluran kredit tumbuh 5,45 persen year on year (yoy), meski mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 9,52 persen yoy.

Budi mengungkapkan, perlambatan penyaluran kredit ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja.

Baca Juga: Tren Kunjungan Mal di Kaltim Berubah, Tak Melulu Tempat Belanja tapi Jadi Wadah Nongkrong dan Makan

Namun, hal tersebut tertahan oleh peningkatan kredit konsumsi, yang tumbuh 13,46 persen yoy, naik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

"Peningkatan kredit konsumsi terutama didorong oleh sektor perdagangan yang membaik, berkat sejumlah event di Kaltim, termasuk rangkaian perayaan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelas Budi pada Senin (14/10).

Kredit Perumahan Meningkat Berkat Insentif Pemerintah

Selain sektor perdagangan, kredit perumahan juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Hal ini didorong oleh program pemerintah terkait Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), yang memberikan insentif bagi pembelian properti, sehingga mendorong minat masyarakat untuk mengambil kredit perumahan.

"Pertumbuhan kredit properti meningkat sebesar 11,64 persen yoy, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya," tambah Budi.

Berdasarkan kelompok debitur, kredit pemerintah mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan korporasi dan perseorangan, meskipun pangsa terbesar masih dipegang oleh kredit korporasi.

Balikpapan dan Samarinda, Penggerak Utama Penyaluran Kredit

Secara spasial, penyaluran kredit di sebagian besar kabupaten/kota di Kaltim menunjukkan pertumbuhan positif, dengan Balikpapan dan Samarinda menjadi daerah dengan pangsa tertinggi.

Berdasarkan sektor ekonomi, pertambangan menjadi sektor utama yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sejalan dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor tersebut.

Meskipun terjadi peningkatan penyaluran kredit, risiko kredit di Kaltim tetap terjaga pada level rendah.

Tingkat non-performing loan (NPL) di Kaltim tercatat 1,17 persen pada triwulan II, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada di angka 1,28 persen.

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB