Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan perlambatan pada triwulan IV 2024. Berdasarkan laporan terbaru, konsumsi rumah tangga Kaltim tumbuh 4,36 persen secara tahunan (year on year/yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,48 persen (yoy).
Perlambatan itu erat kaitannya dengan kinerja sektor utama Kaltim, seperti pertambangan dan konstruksi, yang turut melemah selama periode tersebut.
Baca Juga: Dongkrak PDRB, Ekspor Migas dan Nonmigas Kaltim Meroket
Aktivitas di sektor tersebut berkurang, sehingga berdampak pada pendapatan masyarakat dan menekan tingkat konsumsi.
“Hal ini tercermin dari hasil survei Bank Indonesia terhadap penjualan riil empat keloimpok barang utama, yakni kendaraan, makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan bermotor, serta perlengkapan rumah tangga lainnya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Budi Widihartanto.
"Seluruh kelompok tersebut mengalami penurunan selama periode laporan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, perlambatan konsumsi juga selaras dengan pertumbuhan penyaluran kredit rumah tangga yang termoderasi. Penyaluran kredit tercatat tumbuh 14,32 persen (yoy), turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 15,13 persen (yoy).
Kondisi tersebut menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap sektor ekonomi utama di Kaltim. Aktivitas ekonomi yang melambat diharapkan dapat segera pulih guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kembali pertumbuhan konsumsi rumah tangga. (*)