• Senin, 22 Desember 2025

Dongkrak PDRB, Ekspor Migas dan Nonmigas Kaltim Meroket

Photo Author
Indra Zakaria
- Kamis, 20 Maret 2025 | 16:00 WIB
MENINGKAT: Kenaikan harga crude palm oil secara otomatis memicu kenaikan harga tandan buah segar kelapa sawit.
MENINGKAT: Kenaikan harga crude palm oil secara otomatis memicu kenaikan harga tandan buah segar kelapa sawit.

Kinerja ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan pertumbuhan signifikan di triwulan IV 2024. Baik untuk sektor migas maupun nonmigas.

Pertumbuhan itu turut mendongkrak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari komponen ekspor. “Komponen ekspor Kaltim pada triwulan IV tumbuh sebesar 7,47 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,90 persen (yoy)," beber Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Budi Widihartanto.

Baca Juga: Ayo Libur Lebaran di Berau..!! Bupatinya Sudah Minta Lokasi Wisata Lebih Bersih, Aman dan Berkesan!

Peningkatan ini didorong oleh ekspor migas yang melonjak 33,2 persen (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi -39,61 persen (yoy),” lanjutnya. Ekspor nonmigas juga mengalami pertumbuhan. Dari 2,20 persen (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 2,76 persen (yoy) pada periode pelaporan.

Peningkatan ekspor migas didorong oleh komoditas hasil minyak dan gas yang masing-masing tumbuh 85,74 persen (yoy) dan 14,18 persen (yoy). Sebelumnya, kedua komoditas ini terkontraksi 0,25 persen (yoy) dan -55,18 persen (yoy).

Kinerja ekspor migas ini sejalan dengan kinerja sektor industri pengolahan. Pertumbuhan nilai ekspor gas juga dipengaruhi oleh peningkatan harga minyak dunia, seperti terlihat dari harga gas alam Amerika Serikat (AS) yang tumbuh 40,33 persen (yoy).

“Sementara itu, peningkatan ekspor nonmigas didorong oleh kenaikan nilai ekspor Crude Palm Oil (CPO) sebesar 9,33 persen (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi 40,40 persen (yoy),” lanjut dia, Selasa (18/3).

Pertumbuhan nilai ekspor gas tidak terlepas dari peningkatan harga minyak yang salah satunya bisa dilihat dari harga gas alam Amerika Serikat (AS) yang tumbuh lebih tinggi 40,33 persen (yoy).

Peningkatan nilai ekspor CPO yang relatif tinggi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga CPO yang tumbuh 55,73 persen (yoy). “Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan IV disebabkan utamanya oleh akselerasi komponen ekspor di tengah perlambatan pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB),” tutup Budi. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X