bisnis

Ekspor Ikan Hidup Berau Terhenti Total Sejak April 2025: Dampak Geopolitik dan Perang Dagang Global

Senin, 3 November 2025 | 10:30 WIB
Kini pelaku usaha ekspor ikan hidup asal Berau mengalihkan pasar untuk domestik, setelah terhentinya aktivitas ekspor.

 

TANJUNG REDEB- – Sektor perikanan Kabupaten Berau menghadapi pukulan serius setelah aktivitas ekspor ikan hidup ke pasar global terhenti total sejak April 2025. Terhentinya pengiriman komoditas laut unggulan ini, yang rutin mencapai 10 ton per bulan, disebabkan oleh kendala geopolitik dan perdagangan yang melibatkan negara tujuan ekspor, khususnya Hong Kong dan Tiongkok.

Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih, membenarkan bahwa kegiatan ekspor ikan hidup seperti kerapu sunu, kerapu macan, dan kerapu lumpur dari Bumi Batiwakkal kini lumpuh.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi Unmul: Teguran Kemenkeu Tepat, Dana Publik Harus Diputar

“Terakhir kali ekspor kita dilakukan pada bulan April, sekitar tanggal 17. Setelah itu belum ada lagi pengiriman karena situasi perdagangan di sana,” jelas Yunda.

Saat ini, kapal pengangkut ikan ekspor terakhir dilaporkan masih tertahan di perairan Batu Putih, Berau, menunggu kejelasan mengenai kondisi perdagangan di negara tujuan.

Alihkan ke Pasar Domestik

Sebelumnya, Berau dikenal sebagai pemasok rutin sekitar 10 ton ikan hidup per bulan, yang sebagian besar berasal dari hasil tangkapan nelayan dengan sedikit kontribusi dari budidaya.

Akibat terhentinya jalur ekspor, hasil tangkapan nelayan terpaksa dialihkan sepenuhnya ke pasar domestik. Tujuan utama pengiriman antarpulau kini mencakup Jawa Tengah dan Bali. Selain itu, ekspor sementara juga dilakukan melalui pihak ketiga dari Bali atau Tarakan, bukan lagi langsung dari Berau.

Udang Masih Normal, Kendala Logistik Tetap Jadi Tantangan

Meski ekspor ikan hidup terhenti, komoditas unggulan lain Berau, yakni udang putih, dilaporkan masih berjalan normal. Udang diekspor melalui jalur yang berbeda, yaitu melalui Balikpapan dan Tarakan menggunakan truk pendingin (termoking) sebelum dimuat ke kapal ekspor.

Yunda menegaskan bahwa potensi perikanan Berau jauh lebih besar dibandingkan kabupaten lain di Kaltim. Namun, kendala jalur ekspor langsung dari Berau ke luar negeri tetap menjadi tantangan utama.

“Sebenarnya bisa saja ekspor langsung dari Berau menggunakan kapal, tapi karena sistem checkpoint masih di Balikpapan, prosesnya belum bisa berjalan penuh dari sini,” tandasnya, menggarisbawahi perlunya perbaikan sistem logistik agar Berau dapat memaksimalkan potensi maritimnya. (as/upi)

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB