BALIKPAPAN - Pihak penyidik dari POMDAM VI/Mulawarman kembali diturunkan ke lokasi kejadian pembunuhan oleh oknum TNI, Praka MAM kepada kekasihnya RR (30) di Jalan Transad KM 8, tembusan TPA Manggar, Balikpapan Timur pada, Jumat (16/4). Dalam giat ini, penyidik melakukan pencarian sisa tulang dan barang berharga korban yang mungkin saja masih tertinggal.
Terkait hal ini, Kapendam VI/Mulawarman Letkol Inf Taufiq Hanif menuturkan, saat ini memang masih tahap proses penyelidikan. Termasuk meyakinkan titik eksekusi korban, sebelum akhirnya nanti dapat dilakukan rekonstruksi.
"Masih giat pencarian saja. Yang dicari yaitu tulang jari-jari korban yang memang belum ketemu semua," terangnya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, sore tadi sekitar pukul 15.19 Wita, PROKAL.co kembali menyambangi TKP terjadinya aksi pembunuhan sadis tersebut. Tiba di lokasi, nampak dua kendaraan truk militer terparkir di tanah lapang, jalan menuju TKP.
Sekitar setengah kilometer jarak dari dua truk tersebut, ada beberapa mobil militer lain dan juga sepeda motor terparkir. Saat memasuki TKP yang diberi garis militer, terlihat puluhan TNI sedang melakukan pengecekkan.
Dari keterangan seorang perwira yang berada di lokasi kejadian, pihaknya memang sedang melakukan pencarian kembali potongan tubuh, yakni jari kaki dan tangan, serta barang berharga lainnya milik korban.
"Ya kami kembali melakukan pemeriksaan juga karena adanya laporan terkait barang berharga korban itu," kata perwira tersebut.
Namun hasilnya, tak ada satu pun, baik harta benda dan tulang korban yang ditemukan. Tetapi pihaknya akan terus melakukan upaya pencarian.
Soal pakaian korban, perwira penyidik tersebut mengatakan, hanya menemukan pakaian yang dikenakan korban saat eksekusi saja. Sedangkan baju persit yang disebut-sebut justru juga tak ada.
Untuk saat ini, penyidik memang masih dalam proses pemeriksaan. Diantaranya masih memeriksa keterangan beberapa saksi lainnya.
"Pihak keluarga juga belum diperiksa. Kalau dari tersangka, kami dapatkan pengakuan proses eksekusinya dilakukan dengan tangan kosong," tutupnya. (rin/pro)
