• Senin, 22 Desember 2025

Guru Honorer Balikpapan Meninggal Pasca Vaksinasi, Tim Komnas KIPI Bergerak

Photo Author
- Kamis, 27 Mei 2021 | 18:44 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. (Dok. rin/pro)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. (Dok. rin/pro)

BALIKPAPAN – Meninggalnya seorang guru honorer di Balikpapan yang sempat mengalami demam selama sembilan hari usai menerima vaksin COVID-19 menjadi sorotan banyak pihak. Pria yang diketahui bernama Muhammand Azmi Ramadhan (25) ini sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Beriman Balikpapan untuk mendapat pertolongan, namun naas tak tertolong.

Atas hal tersebut Andi Sri Jularty, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun dirinya masih belum dapat mengatakan secara pasti bahwa pasien meninggal karena vaksin yang diberikan.

“Sesuai aturan ini tetap kami masukkan dalam aplikasi kejadian ikutan pasca vaksin. Apapun keluhan fisik setelah mendapatkan vaksinasi tetap akan kami laporkan, jadi belum bisa kami buktikan (kejadian karena vaksin), sebab cukup jauh juga jaraknya,” terangnya, saat ditemui oleh awak media, Kamis (27/5).

Wanita yang akrab disapa Dio ini mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pihak Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), baik dari tingkat kota maupun nasional. “Jadi prosedurnya kami harus laporkan dulu kedalam aplikasi, lalu kami menunggu alur dari penanganan Komnas KIPI seperti apa yang pernah terjadi di daerah lain sebelumnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Muhammad Azmi Ramadhan menjalani vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Karang Joang pada tanggal 18 Mei 2021. Selama prosesnya almarhum sempat mengisi data formulir skrining untuk memastikan kondisinya.

Dalam pengisian data tersebut alhmarhum menuliskan jika keadaanya saat itu sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun. Sehingga Dio membantah jika Azmi dipaksa untuk divaksin atau ada kelalaian dalam skrining. Pasalnya, dari informasi keluarga korban kepada awak media bahwa mendiang sempat menyampaikan kepada dokter bahwa dia sedang batuk, tetapi dokter yang melakukan vaksinasi mengatakan tidak apa-apa.

“Ditanggal tersebut, kami melakukan vaksinasi pola baru, dimana peserta guru mengisi sendiri kertas kendalinya. Kami cek kertas kendali almarhum semua diisi baik, tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan suhu juga 36 derajat. Jadi tidak benar jika peserta dipaksa vaksinasi,” tuturnya.


Namun rupanya sehari setelah divaksin, alhmarhum tiba-tiba mengeluh demam tinggi dan nyeri dibagian dada kanan. Ditanggal 25 Mei 2021, almarhum kembali ke faskes tempatnya menerima vaksin dan menyampaikan keluhannya, tetapi hanya diberi dua obat paracetamol dan vitamin, kemudian dipulangkan.

Karena tak kunjung membaik, almarhum kembali ke Puskesmas Karang Joang dan langsung dilarikan ke RSUD Beriman Balikpapan sekira pukul 00.27 Wita saat dalam kondisi sudah tak sadar. Sempat mendapatkan tindakan medis darurat, almarhum pun telah dinyatakan meninggal dunia setelah sampai di rumah sakit oleh dokter yang menanganinya. (rin/pro)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X