• Senin, 22 Desember 2025

Sempat Sakit Hati, Bapak Korban Perundungan di Balikpapan Pilih Maafkan Pelaku

Photo Author
- Minggu, 1 Oktober 2023 | 22:43 WIB
Syamsuddin memilih memaafkan para pelaku perundungan terhadap anaknya. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. (Foto : Paksi Sandang/KP)
Syamsuddin memilih memaafkan para pelaku perundungan terhadap anaknya. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. (Foto : Paksi Sandang/KP)

BALIKPAPAN-Syamsuddin Abdun langsung naik pitam saat melihat sebuah video yang menunjukkan anaknya, AA (13), menjadi korban perundungan oleh sejumlah pelajar SMP.

Meski aksi perundungan terjadi pada Sabtu (23/9) pekan lalu, Syamsuddin mengaku baru mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya pada hari Selasa (26/9).

"Yang lebih dahulu melihat video itu istri saya dari handphone keponakan. Dia langsung histeris dan menunjukkan videonya kepada saya. Di situ saya langsung emosi," katanya, Ahad (1/10).

Syamsuddin lantas mendatangi kepala sekolah di mana para pelaku perundungan bersekolah. Dia lalu menunjukkan video perundungan yang dialami anaknya kepada sekolah dan meminta dipertemukan dengan orang tua pelaku.

Kendati sempat emosi, Syamsuddin mengaku lebih memilih memaafkan dan memberi kesempatan para pelaku untuk berubah. "Pelaku menangis dan meminta maaf. Saya juga memilih memaafkan meskipun istri saya belum bisa menerima," ujar dia.

Sempat reda karena sudah ada permintaan maaf dari para pelaku dan orang tua pelaku, amarah Syamsuddin kembali tersulut. Sebanya, sang putra dianggap memprovokasi kawan-kawannya untuk menyerang sekolah kedua pelaku oleh pihak sekolah pelaku. Padahal, aksi yang dilakukan rekan AA tak diketahui oleh Syamsuddin.

"Namanya melihat video pak temannya digitiun mungkin saja ikut tersulut emosinya. Saya sendiri ini sakit pak, cuma saya tahan namanya manusia," kata Syamsuddin.

Belum lama ini, publik Balikpapan dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menunjukkan seorang remaja menjadi korban perundungan oleh dua remaja lainnya.

Setelah ditelusuri, video berdurasi 27 detik tersebut diambil pada Sabtu (23/9) pekan lalu di Masjid Darussalam, RT 26, Kelurahan Muara Rapak. Korban perundungan diketahui adalah AA (13) siswa kelas 8 salah satu SMP swasta di Balikpapan. Sementara pelaku perundungan adalah KD (13) dan MR (13).

Pada Minggu (1/10), kepolisian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan memfasilitasi mediasi antara orang tua korban dan orang tua pelaku. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

Kadisdikbud Balikpapan Irfan Taufik menyampaikan permintaan maaf terkait kasus perundungan yang dialami pelajar di Balikpapan ini. “Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi,” kata Irfan selepas mediasi.

Pemerintah, kata Irfan juga menyiapkan petugas dari DP3AKB untuk mendampingi korban perundungan. “Nanti jika diperlukan dari DP3AKB akan memberikan pendampingan kepada korban,” imbuh dia.

Terkait sanksi dari sekolah tempat pelaku perundungan, Irfan mengaku tidak serta merta bisa diberikan. “Nanti akan dilihat. Yang jelas, pendekatan persuasif akan kami kedepankan,” jelas dia.

Yang tak kalah penting, kata Irfan adalah ke depan pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi ke seluruh sekolah di Balikpapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X