TENGGARONG - Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2023 lepas dari target yang ditetapkan. Dengan target Rp 9 Triliun, per 31 Desember 2023, Kukar hanya menyetorkan Rp 7,2 Triliun ke PAD. Data ini berdasarkan paparan Ekspose Akhir Tahun 2023 Pemkab Kukar yang dibacakan Bupati Edi Damansyah pada Minggu (31/12) lalu.
Agar pendapatan daerah lebih optimal, Bupati Kukar Edi Damansyah akan mengumpulkan jajarannya pekan depan. Untuk mengikuti kegiatan "Ngapeh Hambat", dalam rangka melakukan koordinasi dan evaluasi. Terhadap realisasi pendapatan daerah di tahun 2023 dan 2024.
"Kita akan ngapeh hambat lagi untuk membahas kinerja PAD, karena lepas dari target. Jadi perlu optimalisasi lagi," tutur Edi, Selasa (2/1) kemarin.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi lepasnya target ini. Diantaranya adalah kondisi APBD tahun 2023 yang tidak ideal. Antara jumlah anggaran, waktu dan masa kegiatan yang dimiliki. Pemkab Kukar sendiri mendapat masukan dari tim gugus tugas Kukar Idaman yang berisi akademis. Untuk memerhatikan dan memperbaiki kinerja pendapatan.
Berangkat dari semua faktor itu. Edi memberi pemahaman kepada tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bahwa kinerja pendapatan ini adalah kerja bersama. Bukan tugas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) seorang diri. Sehingga diperlukan kerja sama antar OPD terkait realisasi PAD di Kukar.
"Perlu kita lakukan konsolidasi lagi agar sesuai dengan roadmap PAD yang dipimpin Bapenda," tegas Edi. (moe)