TARAKAN - Salah satu bagian dari pola pembinaan ekonomi produktif yang dilaksanakan Baznas Tarakan kepada para petani adalah membiasakan untuk menabung sebagai persiapan masa depan keluarga.
Berdasarkan asesmen yang dilakukan tim pendamping petani Baznas Tarakan bahwa hampir semua petani itu tidak memiliki tabungan sebagai dana cadangan keluarga terhadap kebutuhan darurat ataupun untuk persiapan masa depan keluarga. Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Baznas Tarakan Syamsi Sarman di sela acara penyerahan hasil penjualan jagung kepda petani ZCD (Zakat Community Development) Baznas Tarakan beberapa waktu lalu.
"Hari ini kami menyerahkan hasil penujualan panen raya jagung yang dilaksanakan di penutup tahun kemarin. Alhamdulillah hasilnya lumayan menggembirakan dan sangat membantu ekonomi para petani, baik yang di Juata Laut maupun di Mamburungan Timur," ungkap Syamsi.
Dikatakan Syamsi, dalam penyampaian hasil penjualan tersebut, Baznas sama sekali tidak mengambil bagian serupiahpun dari hasil penjualan. Semua diserahkan untuk petani. Hanya saja Baznas menerapkan pola pembagian menjadi 3 bagian. Rinciannya, 40 persen untuk kebutuhan hidup petani dan keluarganya, 30 persen untuk belanja modal masa tanam berikutnya, dan 30 persennya lagi harus ditabung.
“Jadi, kepada masing-masing petani itu kami bukakan rekening di bank atas nama mereka sendiri, tabungan itu hanya boleh digunakan untuk keperluan petani yang sangat penting sekali. Untuk kepentingan darurat atau untuk cadangan dana masa depan keluarga mereka,” katanya.
Untuk bisa mengambilnya petani itu harus berkonsultasi dulu kepada pendamping mereka dari Baznas, agar penggunananya bisa dimonitor dan benar-benar untuk hal-hal yang bermanfaat bagi petani dan keluarganya.
"Hal ini kami lakukan semata-mata untuk membina mereka dan mempersiapkan para petani itu pada saatnya nanti mereka dilepas oleh Baznas dari program ini dengan kondisi yang mandiri dan berdikari," pungkas Syamsi. (adv/har)