TANJUNG SELOR - Anggota Komisi II DPRD Kaltara, Listiani mengatakan, rumput laut bisa jadi salah satu komoditas andalan. Akan tetapi, dia melihat budidaya rumput laut masih terkendala sejumlah faktor.
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang, kata dia, tercatat 12 juta hektare wilayah berpotensi untuk dikembangkan budidaya rumput laut. Konsep sinergitas antar stakeholder adalah salah satu kunci penting dalam mengembangkan komoditas tersebut.
"Sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah juga dinilai perlu untuk dorong industri rumput laut. Sebab, industri tersebut memiliki peluang besar dalam menyumbangkan pundi-pundi pendapatan bagi masyarakat," ujarnya, Senin (8/4).
Menurutnya, pusat dan daerah seharusnya memiliki roadmap untuk memetakan potensi tiap daerah dan mengembangkan industri rumput laut. “Pemerintah daerah harus aktif dan kerja keras. Bagaimana ke depan ada pemetaan terhadap potensi yang kita miliki,” kata dia.
Lanjutnya, pemerintah perlu fokus dalam membangun industri dan membuat peraturan yang mendukung kebijakan industri. Harmonisasi kebijakan dinilai menjadi salah satu dasar permasalahan yang perlu diatasi. Jika regulasinya mulai dari pusat sampai daerah sinkron, dia optimistis memudahkan pengusaha rumput laut dalam mengolah potensi yang ada.
"Rumput laut yang ada di Kaltara selama ini cukup menarik minat sejumlah negara. Hal ini terlihat dari aktivitas impor yang dilakukan selama kurun waktu dua tahun terakhir. Kalau saya lihat persentasenya bagus. Inilah yang harus terus digenjot,” ujarnya. (adv/*/fai/fen)