advertorial

Masyaallah

Sabtu, 30 Maret 2019 | 06:53 WIB

 

Oleh: Dahlan Iskan

 

Tiap hari saya pindah kota. Sulit memutuskan: di mana bisa bikin janji. Untuk bertemu mahasiswa Indonesia yang ada di Pakistan.

Untung saya harus balik ke kota Lahore. Untuk ke sungai Irawati. Yang sekarang bernama sungai Ravi itu. 

Maka di Lahorelah kami janjian bertemu. Dengan permintaan maaf saya: kasihan mahasiswa yang dari Islamabad. Harus menempuh jarak hampir 400 km.

Misalnya Fahmi Wira Angkasa. Yang kuliah di International Islamic University. Jurusan hukum syariah. Atau Bagus Asri Wibawa dari kampus yang sama. Demikian juga Maulana Ibrahim yang asli Pringsewu, Lampung. Yang lulusan pondok modern Gontor Ponorogo. 

Ditambah Nadzif Nuha. Yang sekolahnya dulu hafal Al Quran di pesantren Khusnul Khotimah Kuningan. Dekat Cirebon. Nuha kini kuliah di psikologi.

Ali Muhtadin juga datang dari Islamabad. Dengan semangat wartawan. Ali ini lahir di desa Kanor, Bojonegoro. Rumahnya di sebelah bupati Suyoto. Ali lulusan pesantren Persis Bangil. Kini kuliah di jurusan ushuludin.

Maulana Ibrahim, asal Jakarta juga datang dari Islamabad. 

Mereka menyewa mobil. Bergantian mengemudikannya. Lewat Motorway yang bagus dan murah itu. 

Saya serahkan kepada mereka. Mau sambil makan malam di mana. 

"Suka makan apa?" tanya Fahmi. 

Masakan apa pun saya suka. Toh pilihannya tidak banyak. Kalau tidak kambing ya domba. Kalau tidak chappati ya naan.

Halaman:

Tags

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB