• Senin, 22 Desember 2025

Kalsel Alami Inflasi 0,37 Persen

Photo Author
- Senin, 6 Juli 2020 | 12:46 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARBARU - Di tengah pandemi Covid-19, Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), 105,33. Hal itu berdasarkan rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, baru-baru tadi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Diah Utami mengatakan, inflasi di bulan Juni terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. "Ada lima kelompok yang mengalami kenaikan tertinggi," katanya.

Dirincikannya, lima kelompok tersebut yakni kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 2,05 persen. Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, 0,84 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran, 0,6 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, 0,47 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau, 0,4 persen.

"Sementara indeks kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami penurunan sebesar 0,06 persen," ujar Diah.

Dia menyampaikan, kelompok kesehatan mengalami inflasi terbesar pada Juni 2020 lantaran ada dua subkelompoknya yang mengalami kenaikan IHK hingga 5 persen. Yakni, obat-obatan dan produk kesehatan. "Sementara subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan dibandingkan Mei 2020," ucapnya.

Di sisi lain, untuk kelompok pendidikan, Diah menyebut tidak mengalami perubahan indeks atau IHK pada Mei dan Juni 2020. Yakni, tetap 101,84. "Kelompok ini pada Juni 2020 tidak memberikan andil atau sumbangan terhadap inflasi Kalsel," sebutnya.

Jika berbicara komoditas, dia mengungkapkan, jenis yang paling banyak mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi tertinggi adalah daging ayam ras, ikan peda, telur ayam ras, air kemasan dan roti manis.

"Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara lain ikan gabus, bawang putih, gula pasir, pisang dan cabai rawit," ungkapnya.

Jika inflasi antarkota di Kalimantan dibandingkan, Diah menyampaikan, inflasi tertinggi terjadi di Tarakan: sebesar 0,99 persen. Sedangkan yang terendah di Kotabaru, Kalsel yakni sebesar 0,12 persen.

"Sementara kota IHK lainnya di Kalsel yang mengalami inflasi adalah Tanjung dan Banjarmasin. Masing-masing sebesar 0,42 persen dan 0,39 persen," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X