BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin takkan menjatuhkan sanksi kepada Duta Mall. Sekalipun mal di Jalan Ahmad Yani km 2 itu buka sehari lebih awal.
Dari penutupan pusat perbelanjaan, restoran, kafe, tempat hiburan dan objek wisata selama 13-16 Mei kemarin.
Plh Sekdako Banjarmasin, Mukhyar mengaku sampai turun memantau ke lapangan, Minggu (16/5) tadi. Dia menemukan beberapa tenant memang sudah dibuka.
"Wajar lah, ibarat keluarga, di dalamnya selalu ada anak nakal. Sebenarnya, kami juga prihatin kalau pelaku usaha dilarang-larang berjualan," ujarnya (17/5) di Balai Kota.
Tujuan penutupan, menekan lonjakan penularan COVID-19 selama libur lebaran. Karena kerumunan di pusat perbelanjaan selama bulan puasa sudah mengkhawatirkan.
Keputusan itu diambil dalam rapat Forkopimda Banjarmasin. Bukan hanya ada pemko, di sana juga ada Polresta Banjarmasin dan Kodim 1007/Banjarmasin.
"Tapi kita juga harus memulihkan ekonomi. Jadi mesti ada kelonggaran bagi toko sembako, kafe dan rumah makan," tambahnya.
Ditodong apakah ini sebuah kecolongan, Mukhyar menepisnya. Alasannya, manajemen mal sudah berkoordinasi dengan Forkopimda.
"Penerapan protokolnya juga masih sangat ketat, meskipun buka lebih awal," tutupnya.
Soal penutupan ini, meniru kebijakan kota tetangga, Pemko Banjarbaru. Ditambah lagi untuk memperkuat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Banjarmasin.
Pantauan Radar Banjarmasin pada hari terakhir liburan lebaran, bukan hanya supermarket yang menjual bahan pangan, toko-toko yang menjual keperluan sekunder juga sudah dibuka.
Ketika dikonfirmasi, Manajer Operasional Duta Mall, Yenny Purnawati mengaku sudah mengantongi izin beroperasi dari Forkopimda. Diingatkannya, DM menderita kerugian tak sedikit selama beberapa hari ditutup. (war/fud/ema)
