MARABAHAN – Di tengah pandemi Covid-19, euforia 17 Agustusan di Batola masih belum terasa. Padahal ini sudah memasuki bulan Agustus, tapi di Pasar Marabahan hanya ada satu pedagang bendera. Itupun masih sepi pembeli. Hampir dua jam berada di sana (bersama penjual bendera), tidak ada satu pun yang membeli. "Belum ada pembeli, masih sepi," ujar Rina, penjual bendera.
Rina mengungkapkan, dari sekian banyak pedagang kali lima dadakan di Pasar Marabahan, hampir tidak ada lagi yang berjualan bendera. Tidak ada yang berani berjualan dikarenakan sepi pembeli. "Dulu banyak yang berjualan. Sampai saat ini cuma saya yang berjualan," ujarnya.
Rina mengaku, berjualan bendera dikarenakan stok lama masih banyak. Dirinya hanya sedikit menambahkan stok baru beberapa bendera yang sudah habis saja. "Teman-tman yag dulu jualan bendera di pasar, menawarkan stok benderanya ke kami karena tidak ingin berjualan lagi," ujarnya, yang tentu saja menolak untuk membelinya, dikarenakan stok miliknya juga masih banyak.
"Namanya musiman, lakunya saat-saat bulan ini saja. Berbeda dengan baju, orang yang beli tidak hanya di momen hari raya saja," tambahnya.
Rina mengatakan, sejak pandemi Covid-19, penjualan bendera di bulan Agustus makin mengalami banyak penurunan. Seperti halnya tahun lalu, minat warga untuk membeli bendera juga tidak terlalu banyak. "Mungkin karena pandemi Covid-19 ini. Semoga pandemi cepat berlalu," ujar wanita yang sehari-hari berjualan mainan anak-anak itu.
Sepinya penjualan bendera juga di sampaikan Nisa. Pedagang yang kesehariannya berjualan tas di pasar Marabahan ini, mengaku sudah dua tahun ini tidak menjual bendera dadakan. (bar/ema)
