BALIKPAPAN – Kementerian Perhubungan telah menerbitkan aturan tarif batas atas dan batas bawah baru. Ini salah satu upaya pemerintah menjawab keresahan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang tidak terkendali. Ada pun penurunan tarif sebesar 12-16 persen. Namun, kebijakan ini tampaknya tidak memberi dampak besar.
General Manager Angkasa Pura (AP) I Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan, penurunan tarif itu diharapkan bisa mengangkat jumlah penumpang. Meski tidak signifikan, setidaknya bisa memberi napas agar masyarakat yang ingin mengakses transportasi udara ini lebih mudah. “Proyeksi sulit untuk naik karena kondisi ekonomi memang sedang turun. Tapi kami harap sama dengan tahun lalu,” katanya, Kamis (16/5).
Untuk momen Lebaran kali ini, sudah ada dua maskapai yang berencana membuka extra flight. Di antaranya Sriwijaya dan Citilink tujuan Jakarta. Meski begitu, penurunan jumlah penumpang selama arus mudik Lebaran bukan tidak mungkin terjadi. Mengingat tahun ini Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan sudah berbagi penumpang dengan Bandara APT Pranoto, Samarinda.
“Sepertinya data tahun ini akan turun dari tahun lalu sekitar 30 persen. Sekarang turunnya per hari hampir 6.200 penumpang,” ucapnya. Menurutnya, saat ini tinggal peran masyarakat yang bisa selektif dalam memilih bandara atau penerbangan yang aman.
Kelengkapan fasilitas terutama sisi safety yang dimiliki bandara harus menjadi pertimbangan. Misalnya bandara yang sudah memiliki peralatan memadai saat terjadi cuaca buruk. Jadi tidak perlu harus beralih mendarat di bandara lain karena fasilitas memadai. Semua itu akan membuat rencana perjalanan penumpang terganggu.
“Hal yang berhubungan dengan safety dan keamanan adalah utama. Apalagi kondisi cuaca begini, kami bahkan minta bersihkan runway dua kali dalam sehari. Kalau tidak bisa memberikan pengaruh pada saat pesawat landing,” tuturnya. Bahkan pihaknya mendatangkan satu unit mobil pembersih runway melihat jumlah frekuensi penerbangan cukup tinggi.
Farid memastikan seluruh fasilitas utama seperti runway, taxiway, dan apron berfungsi dengan baik untuk menyambut posko arus mudik Lebaran. Begitu pula memeriksa kondisi peralatan keselamatan penerbangan hingga fasilitas di terminal. “Kemudian selama pelaksanaan posko akan ada bantuan personil dari TNI dan kepolisian dalam hal keamanan. AP I sudah melaporkan kepada pemerintah pusat bahwa Bandara SAMS Sepinggan siap menjalankan posko mudik,” tutupnya.
Terpisah, General Manager Garuda Indonesia Balikpapan, Boydike Kussudiarso mengatakan pihaknya tidak akan menambah frekuensi dan memilih mengoptimalkan jadwal yang ada saat ini. Yakni Balikpapan-Jakarta lima kali sehari, Balikpapan-Berau dua kali sehari, Balikpapan Jogjakarta sekali sehari, Samarinda Jakarta sehari sekali, Balikpapan-Banjarmasin sekali sehari.
Ditanya mengenai adanya kemungkinan penurunan penumpang, dia tetap optimis bisa menjaga tingkat keterisian pesawat. “Sesuai dengan segmennya. Jika dengan pesawat, tentu dengan harga yang ada saat ini. Begitu juga dengan moda transportasi laut sebagai alternatif,” ungkapnya. (gel/ndu2)