SURABAYA – Perbankan mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai pada libur Lebaran yang jatuh pekan depan. Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan dana pada anjungan tunai mandiri (ATM). Dari tahun ke tahun, tren penarikan uang tunai setiap libur Lebaran selalu naik sampai 100 persen atau lebih.
CEO Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 (Jawa Timur) R. Erwan Djoko Hermawan mempersiapkan uang tunai Rp 2,66 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran. Uang itu tersimpan pada mesin-mesin ATM yang tersebar di seluruh Jatim. Jumlahnya 2.318 unit.
’’Kami siapkan untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat saat mudik Lebaran nanti,’’ katanya Senin (27/5). Pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, total Mandiri menyiapkan uang tunai Rp 3,94 triliun. Itu termasuk yang tersedia di mesin-mesin ATM. Jumlah tersebut naik 15 persen jika dibandingkan dengan realisasi kebutuhan Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp 3,43 triliun.
Selama libur Lebaran, Mandiri tetap melayani masyarakat lewat sejumlah kantor cabang. Sebanyak 38 kantor cabang akan melayani transaksi terbatas pada 3, 4, 6, dan 7 Juni 2019. Transaksi terbatas itu mencakup transaksi keuangan antar rekening Bank Mandiri serta beberapa transaksi di customer service. ’’Seperti pembukaan blokir dan penggantian kartu debit,’’ tambah Erwan.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Rizyana Mirda menuturkan bahwa transaksi di ATM mengalami kenaikan lebih dari 100 persen saat Lebaran. Jika pada hari biasa transaksi di ATM berkisar 5.000, kini menjadi sekitar 7.000 transaksi per hari. ’’Peningkatan transaksi itu sempat memengaruhi kinerja mobile banking,’’ katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penarikan uang tunai di ATM, Bank Jatim juga melakukan sejumlah persiapan. ’’Salah satunya jadwal piket pengisian uang di ATM,’’ jelas Rizyana. Melihat tingginya permintaan uang tunai tahun ini, Bank Jatim mempersiapkan uang tunai dua kali lipat lebih banyak daripada periode Ramadan dan Lebaran 2018. (res/c6/hep)
