• Senin, 22 Desember 2025

Literasi Pasar Modal Terus Digenjot

Photo Author
- Sabtu, 13 Maret 2021 | 12:39 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN–Meskipun, tingkat investor pasar modal di Bumi Etam selalu tumbuh, tingkat literasi dan inklusi keuangan pasar modal justru masih minim.

Ketua Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, literasi dan inklusi keuangan di pasar modal berada di angka yang rendah. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan.

"Literasi dan inklusi keuangan di pasar modal masih jauh dari harapan terutama dari sektor lainnya, yaitu sekitar 4,9 persen untuk tingkat literasi dan 1,55 persen untuk tingkat inklusi di sektor pasar modal," ujar Hoesen dalam acara launching Inovasi Edukasi Digital untuk Pasar Modal Indonesia, Jumat (12/3).

Dia menambahkan, dengan beragam inovasi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti menyelenggarakan IDX virtual, halaman edukasi investasi di laman BEI beserta Modul SPM (Sekolah Pasar Modal) Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI, dan Galeri Investasi Edukasi BEI serta Galeri Investasi Digital BEI diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan pasar modal di seluruh Indonesia.

"Dengan adanya inovasi edukasi digital ini, diharapkan dapat meningkatkan optimisme tercapainya tingkat literasi dan inklusi di sektor pasar modal yang lebih tinggi," kata dia.

Hoesen juga menyebut OJK juga turut hadir dan berpartisipasi dengan mengeluarkan berbagai kebijakan strategis khususnya di bidang pasar modal. Sepanjang 2020, OJK telah mengeluarkan 35 kebijakan di pasar modal dalam merespon dampak pandemi Covid-19.

Beberapa kebijakan digitalisasi juga telah dikeluarkan OJK di pasar modal dalam rangka peningkatan transaksi, peningkatan jumlah investor dan kemudahan proses perizinan, beberapa yaitu simplifikasi pembukaan rekening, di mana pembukaan rekening efek tanpa perlu tanda tangan basah calon investor dan prosesnya kurang lebih di bawah satu jam.

"Selain itu, ada sistem elektronik Indonesia public offering atau e-IPO, sistem ini membantu proses penawaran perdana menjadi lebih efisien, efektif dan transparan melalui pendekatan teknologi informasi," ucapnya.

Di samping itu, IDX Virtual Trading juga telah diluncurkan oleh BEI. Jadi, perangkat dan alat simulasi trading sebagai sarana edukasi yang dapat digunakan untuk calon investor sebelum menjadi investor," terangnya.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, BEI bersama sejumlah mitra melakukan inovasi edukasi digital untuk pasar modal Indonesia. (aji/ndu/k8)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X