• Senin, 22 Desember 2025

Perlu Solusi Komprehensif soal Gula Impor

Photo Author
- Senin, 26 April 2021 | 12:06 WIB

SURABAYA– Swasembada gula masih menjadi hal pelik di Indonesia. Tingginya ketergantungan terhadap gula impor membuat pemerintah mendukung usul konversi gula kristal menjadi gula cair. Kendati sudah ada pabrik yang siap memproduksi massal gula cair untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, konversi bukanlah solusi yang bijaksana.

Executive Director Institute for Development Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyatakan bahwa statement Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki soal gula cair memang tepat secara teori. Pasalnya, hampir semua gula impor memang diperuntukkan bagi industri serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

’’Dengan mengonversi gula pasir menjadi gula cair, kebutuhan impor sudah pasti bakal berkurang,’’ ungkap Tauhid kepada Jawa Pos (25/4). Masalahnya, lanjut dia, realitas di lapangan tidak sesederhana itu. Salah satu fakta yang paling umum adalah harga gula lokal yang tidak semurah gula rafinasi yang diimpor. Dia menambahkan bahwa produsen gula mancanegara unggul soal produktivitas lahan dan rendemen jika dibandingkan dengan produsen dalam negeri.

Jika gula petani dikonversi, menurut Tauhid, harganya tidak akan bisa bersaing dengan gula impor. ’’Pada akhirnya, harga jual produk mamin yang menggunakan gula cair bakal meningkat,’’ ungkapnya.

Di sisi lain, Tauhid menegaskan bahwa petani harus tetap dimotivasi untuk mewujudkan swasembada. Maka, pemerintah harus menjaga daya saing usaha sekaligus kesejahteraan petani. ’’Kuncinya adalah mengetahui dengan tepat, berapa kebutuhan industri. Jangan sampai ada rembesan rafinasi di tingkat ritel,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, Teten menyatakan bahwa kapasitas produksi gula bisa naik berkali-kali lipat lewat konversi gula kristal menjadi gula cair. Sebab, gula kristal hanya memanfaatkan kandungan sukrosa dari perasan tebu. Sementara itu, gula cair memanfaatkan semua bagian yang sebelumnya dianggap limbah. Kendati demikian, solusi itu tidak akan bisa mengatasi defisit gula yang rata-rata 3 juta ton. (bil/c12/hep)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X