TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan tidak hanya terkenal dengan jambu madunya. Atau rambutannya yang manis dan berdaging tebal. Durian dari kabupaten berjuluk Bumi Tenguyun ini, juga terkenal dengan rasanya yang legit.
Bahkan, durian Bulungan tak jarang menjadi oleh-oleh bagi sebagian orang untuk dibawa ke daerah lain. Karena selain rasa yang legit, daging buah durian Bulungan pun lebih tebal dan manis.
Bulungan memang terkenal dengan buah-buahan. Hanya saja, potensi buah-buahan ini masih minim dilirik untuk dikembangkan pada produk hilir. Misal, buah durian dijadikan lempok seperti halnya di Palopo, Sulawesi Selatan agar lebih tahan lama dan menjadi oleh-oleh khas.
"(Durian, Red) Ini merupakan buah musiman. Kecuali ketersediaan buah itu selalu ada dan tanpa musim. Sehingga, ketika ingin mengolah (ke produk hilir), tidak kesulitan mencari bahannya,” ujar Bupati Bulungan Sudjati, Sabtu (12/1).
Menurutnya, ketika buah ingin diolah ke produk hilir, butuh ketersediaan bahan yang banyak. “Karena jangan sampai produk olahan habis, buahnya juga tidak ada. Maka, produk tersebut pun tidak bisa diproduksi lagi dan menunggu memasuki musim buah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bulungan Ahmad Yani mengaku untuk upaya menghasilkan produk olahan dari buah-buahan belum ada. Karena masih fokus pada program sawah dan beras yang menjadi target tahun ini.
"Biasanya, mereka (warga) yang mengolah sendiri hasil buah menjadi olahan," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan, belum bisa mengolah buah jadi produk hilir terkendala di peralatan. Apabila telah memiliki alat, kata dia, tentu hasil panen buah bisa diolah menjadi produk.
"Ke depan kami upayakan bisa memprogramkan untuk buah menjadi produk olahan," ujarnya. (uno/fen)
