TANJUNG SELOR - Ekspor komoditas melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2022 mengalami peningkatan 2,04 persen. Jika dibanding November 2022, dari USD 265,73 juta menjadi USD 271,14 juta.
Komoditas ekspor melalui pelabuhan pada Desember 2022 lalu, hampir seluruhnya merupakan komoditas barang non migas. “Nilai ekspor non migas periode Januari-Desember 2022 mencapai USD 2.672,93 juta atau naik 57,70 persen, dibanding periode Januari-Desember di tahun 2021,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Mas'ud Rifai, Rabu (8/2).
Peningkatan ekspor Desember 2022 dibandingkan November 2022, disebabkan menurunnya ekspor kelompok barang non migas hasil industri sebesar 55,24 persen. Namun, hasil pertanian menurun 19,34 persen. Adapun hasil tambang mengalami peningkatan 13,7 persen.
Pada Desember 2022 ekspor Provinsi Kalimantan Utara melalui pelabuhan sebesar USD 168,13 juta, mengalami penurunan 20,38 persen. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan kondisi pada November 2022 yang mencapai USD 211,15 juta. Pada Desember 2022, sektor hasil tambang mengalami penurunan ekspor sebesar 21,53 persen atau menjadi USD 154,88 juta.
“Untuk hasil industri mengalami penurunan menjadi USD 0,01 juta atau 98,31 persen. Dan sektor hasil pertanian melakukan ekspor USD 13,24 juta mengalami peningkatan 0,61 persen,” jelasnya.
Terhadap total ekspor Provinsi Kalimantan Utara yang dilakukan melalui pelabuhan di luar kota pada Desember 2022 mencapai USD 9,75 juta. Masing-masing melalui pelabuhan di DKI Jakarta USD 0.09 juta, Jawa Timur USD 8,98 juta, dan Sulawesi Selatan USD 0,53 juta.
Kemudian, negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2022 mencakup Tiongkok, Kamboja, Malaysia, Italia, dan India. Dengan nilai masing-masing mencapai USD 108,79 juta, USD 28,77 juta, USD 26,29 juta, USD 22,82 juta dan USD 19,83 juta.
“Peranan kelima negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kalimantan Utara mencapai 76,16 persen, terhadap total ekspor pada Desember tahun 2022. Jika dibandingkan pada November 2022, terjadi peningkatan ekspor ke Tiongkok, Kamboja, Malaysia, Italia, Jepang, Thailand, dan Bangladesh. Tetapi terjadi penurunan ekspor ke negara India,” tutupnya. (fai/uno)