Sampai pengujung 2023, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 40.330 orang. Artinya, angka tersebut adalah 403,30 persen dari target kunjungan wisman 2023 yang mencapai 10 ribu kunjungan. Tingginya kunjungan wisman tak lepas dari terus berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi didampingi Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Restiawan Baihaqi mengatakan, kunjungan wisman ke Kaltim juga melampaui target.
Baca Juga: Kampung Arab Jadi Wisata Sejarah
Dari 10 ribu target yang ditetapkan pada 2023, sepanjang Januari-Desember Kaltim berhasil mencatat kedatangan wisman mencapai 40.330 kunjungan atau 403,30 persen dari target.
Ada beberapa penyebab jumlah wisman meningkat. Selain sudah dibukanya penerbangan internasional, faktor lain, seperti pembukaan beberapa destinasi baru meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE) di Balikpapan dan Samarinda.
“Namun utamanya sudah normalnya bandara internasional sehubungan pembangunan IKN. Jadi, banyak negara berkunjung ke IKN,” ungkapnya, (25/1).
Menurutnya, kunjungan ke IKN juga membuat jumlah wisman meningkat. Bahkan selain kunjungan pekerjaan, masyarakat lokal juga banyak berkunjung ke IKN. Meski memang kunjungan wisman belum terlalu banyak.
Namun, saat ini kunjungan sudah jauh lebih baik. Apalagi, seiring ditetapkannya Kaltim menjadi IKN. Itu yang membuat kunjungan wisman meningkat.
IKN juga membuat banyaknya kegiatan-kegiatan pemerintah pusat yang dilaksanakan di Kaltim. Itu yang membuat kunjungan bisa meningkat. Selain dari pemerintah pusat maupun daerah, kegiatan swasta juga berhasil menambah jumlah kunjungan.
Dari MICE itu selalu dilaksanakan sekaligus berwisata. Sehingga, jumlah kunjungan orang ke Kaltim meningkat. Selain itu, banyaknya kehadiran destinasi baru terutama tempat wisata buatan, membuat wisatawan tercatat lebih banyak. Saat ini, wisata merupakan keperluan masyarakat sebagai hiburan.
“Kesadaran masyarakat Kaltim untuk berlibur di daerah sendiri juga cukup tinggi. Sehingga, bisa memberikan manfaat bagi pergerakan ekonomi masyarakat sekitar pengelolaan destinasi,” pungkasnya. (rom/k15/jnr)
