BALIKPAPAN–Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim senantiasa hadir demi mendukung perekonomian Indonesia. Terutama dalam menjembatani hubungan lintas sektor. Antara pengusaha, pekerja, pemerintah sampai masuknya para investor di Bumi Etam secara berkelanjutan.
Komitmen ini disampaikan Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo saat merayakan Hari Jadi Ke-72 Apindo di kantor sekretariat, Jalan Letkol Pol HM Asnawi Arbain, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, kemarin (31/1). Mengusung tema “Kolaborasi, Sinergi, dan Investasi Berkelanjutan", kegiatan yang berlangsung sederhana tersebut tetap meriah berselimutkan suasana hangat kekeluargaan.
Di antara tamu-tamu yang silih berganti datang, hadir langsung Direktur Utama Kaltim Post Ivan Firdaus bersama jajaran manajemen memberikan selamat. Pada usia yang kian matang, Slamet mengungkap, berbagai program dan upaya telah dijalankan. Baik di tingkat pusat hingga di daerah.
Bukan sekadar momen refleksi, pada momen tersebut, banyak hal disampaikan. Bukan hanya terkait capaian pada 2023, tapi juga harapannya pada 2024. Termasuk pesan untuk senantiasa menjaga hubungan baik serta melanjutkan impian para pendiri, demi mempertahankan eksistensi Apindo sebagai rumah besar bagi pengusaha di masa akan datang.
Dia menekankan pentingnya kerja sama erat bagi seluruh pihak, termasuk para pemangku kebijakan dalam mendukung investasi berkelanjutan di Kaltim. "Perjalanan Apindo yang menangani sektor industrial dan ketenagakerjaan serta investasi berjalan sudah sangat lama. Sampai dengan usia 72 tahun, Apindo pun tetap solid," ungkapnya.
Selalu melindungi dan memperjuangkan kepentingan dan mempertahankan kelanjutan usaha para pengusaha. Apindo tak pernah absen hadir dalam pembahasan upah minimum provinsi (UMP). Di sisi lain, Apindo juga berusaha menyejahterakan pekerja. Contohnya, Apindo beberapa tahun ini menggalakkan klaster upah.
"Kenapa perlu diperjuangkan? Karena masih banyak pengusaha belum mampu membayar gaji sesuai besaran UMP maupun UMK (upah minimum kota). Pekerja ini tidak pula dilindungi jaminan sosial, baik kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan, itulah yang kita perjuangkan. Di samping melindungi pengusaha agar tetap berkelanjutan," lanjutnya.
Mengenai jumlah anggota, ia membeber, di Kaltim terdapat ratusan anggota. Akan tetapi, baru 78 anggota Apindo yang aktif. Cerita suksesi Apindo juga mewarnai 2023. Slamet menyebut, para investor dengan berbagai bidang telah memercayakan Apindo. Tidak hanya datang dari dalam negeri, kerja sama telah dijalin dengan investor luar negeri seperti Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.
"Di antaranya lembaga keuangan Ciptadana, Biofarma, Indosat, balai lelang dan lainnya juga memercayakan kerja samanya dengan Apindo. Sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, menunjukkan kepercayaan atas keberadaan Apindo," ungkapnya.
Investasi baik dari dalam maupun luar untuk mendukung proyek di Kaltim tentunya sangat memajukan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi bisa tercapai sesuai keinginan pemerintah, maupun masyarakat.
Beberapa waktu lalu, Slamet turut hadir dalam gelaran Rembuk Etam Kaltim Post, tentang keberadaan BBM dan krisis air. Dari itu ia menambahkan, pihaknya juga mendorong supaya BBM tersebut mampu mencukupi kebutuhan masyarakat maupun pengusaha.
Kelangkaan itu bukan hanya pada bahan bakar, namun Kota Minyak kerap pula menghadapi krisis air bersih. Diupayakan, itu bisa dijembatani melalui kegiatan CSR. "Kita tinggal berusaha mengimplementasikannya. Sama halnya usaha berkelanjutan, tentunya tidak bisa berdiri sendiri, sehingga butuh kolaborasi dan sinergi agar usaha mudah diwujudkan, dibandingkan berjalan sendiri," tutupnya. (ndu/k8)