• Senin, 22 Desember 2025

Berau Ekspor Jutaan Metrik Ton Batu Bara, Tiongkok Pasar Terbesar, Komoditas Perkebunan Menyusul 

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 2 Februari 2024 | 09:39 WIB
ilustrasi batu bara
ilustrasi batu bara

 

 

Pertambangan batu bara jadi salah satu sektor industri yang tidak terpengaruh gejolak pandemi Covid-19. Terbukti dari kegiatan ekspor yang terus terjadi.

 

TANJUNG REDEB - Batu bara masih menjadi komoditas yang paling banyak diekspor ke luar negeri sepanjang 2023. Jumlahnya mencapai 24.178.676 metrik ton per tahun. Bahkan ada tren jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Berau Hotlan Silalahi menuturkan, pihaknya memiliki target penerbitan surat keterangan asal (SKA) sebanyak 250 surat tahun lalu. Ternyata, yang diterbitkan jauh lebih banyak, yakni mencapai sekitar 600 SKA. 

Terbanyak, batu bara yang diekspor ke Tiongkok 10.575.462 metrik ton, India 7.476.657 metrik ton dan Bangladesh 2.501.763 metrik ton. Negara lainnya; Taiwan, Korea, Pakistan, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Jepang, Pakistan, Thailand, dan Vietnam. 

Baca Juga: Tren Kenaikan Harga TBS Kelapa Sawit Berlanjut

“Kalau batu bara dunia naik, biasanya permintaan dari Berau juga naik. Dan itu juga berpengaruh pada kenaikan harga batu bara,” terangnya. 

Setelah batu bara, komoditas udang beku menjadi terbesar kedua yang diekspor ke luar negeri. Tahun lalu 418.454 metrik ton berhasil diekspor ke Malaysia dan Tiongkok.  “Dulu ada juga kelapa sawit yang diekspor, tapi sekarang belum melakukan ekspor lagi,” bebernya. 

Memang diakuinya, banyak komoditas lain yang diekspor, namun SKA tidak dari Berau tapi melalui Surabaya atau Tarakan. Seperti, sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri melalui Samarinda dan Tarakan. 

Hotlan menambahkan, ada tiga komoditas perkebunan yang akan diekspor pada 2025 sesuai arahan dari pemerintah. Yakni, jagung, kelapa dan kakao. Namun, itu masih tahap perencanaan. 

“Dengan ditetapkan komoditas perkebunan di Berau itu akan menjadi prioritas baru. Namun, itu masih dalam proses karena produktivitas jagung di Berau sekarang sedang turun,” terangnya. (aja/ind/k16) 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X