• Senin, 22 Desember 2025

Mengesankan: Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Tertinggi Ketiga di Indonesia pada 2023

Photo Author
- Jumat, 9 Februari 2024 | 13:33 WIB
Bambang Saputra
Bambang Saputra

Oleh: Bambang Saputra
Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Balikpapan

EKONOMI Benua Etam tumbuh mengesankan dan tertinggi ketiga di Indonesia setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah pada 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara keseluruhan tahun lalu tercatat tumbuh melesat sebesar 6,22 persen.

Sudah lebih satu dasawarsa sejak 2011 ekonomi tahunan kaltim kembali tumbuh di atas 6 persen. Hal ini menjadi momentum untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim yang berkelanjutan dan inklusif untuk menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi Indonesia masa depan, sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pada 2024, pertumbuhan ekonomi kaltim diprakirakan kembali mengesankan dalam kisaran 5,6-6,4 persen didukung oleh peningkatan investasi sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional (PSN) termasuk IKN; permintaan domestik berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, terutama konsumsi pemerintah; dan termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu.

Sementara itu, kinerja ekspor diprakirakan masih stabil karena kinerja ekonomi negara mitra dagang Kaltim tetap tumbuh positif, walaupun cenderung melambat sebagai dampak ekonomi global yang belum kuat.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada 2023 didukung oleh hampir seluruh komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Konsumsi pemerintah meningkat dengan tumbuh tinggi sebesar 36,40 persen didorong oleh belanja pegawai dan belanja barang. Investasi tumbuh sebesar 11,48 persen terutama ditopang oleh pembangunan PSN IKN dan RDMP.

Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh sebesar 5,63 persen didorong peningkatan aktivitas persiapan pemilu. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,99 persen seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan tahun baru (Nataru), daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat. Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 5,7 persen ditopang oleh meningkatnya permintaan batu bara baik dalam maupun luar negeri.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat juga tecermin dari sisi lapangan usaha. Seluruh lapangan usaha pada 2023 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor pengadaan listrik dan gas, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring kuatnya permintaan batu bara domestik dan global.

Momentum pertumbuhan ini dapat dijadikan refleksi untuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru Kaltim karena secara keseluruhan kinerja pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada harga komoditas dan siklus bisnis. Hal ini terlihat dari dominasi sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 41,19 persen dibandingkan dengan industri pengolahan sebesar 17,73 persen dari struktur ekonomi Kaltim.

Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan reindustrialisasi dan peningkatan produktivitas yang signifikan. Namun, proses reindustrialisasi dan peningkatan produktivitas merupakan proses jangka menengah dan panjang karena sifat strukturalnya dalam perekonomian.

Sebab itu, reformasi struktural perlu terus dilakukan dan tetap menjadi prioritas bagi kepemimpinan Kaltim mendatang. Pemilihan umum mendatang akan menghasilkan pemerintahan baru di Kaltim dan pemerintahan berikutnya tidak boleh kehilangan fokus pada isu produktivitas dan reindustrialisasi. (dwi)

Ulil
[email protected]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X