• Senin, 22 Desember 2025

Bapanas Ungkap Beras Mahal Disebabkan Tingginya Harga Gabah di Tingkat Petani

Photo Author
- Kamis, 15 Februari 2024 | 22:40 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.  ((Muhamad Ridwan/JawaPos.com))
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. ((Muhamad Ridwan/JawaPos.com))

 

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Assosiation (NFA), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan penyebab harga beras di sejumlah wilayah kian mahal. Salah satunya, karena harga gabah masih sangat tinggi.
 
Selain itu, kata Arief, khusus di Januari hingga Februari tahun ini ada ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi beras.
 
“Perlu saya jelaskan kembali bahwa untuk Januari dan Februari ini, memang antara produksi dan konsumsi beras kita ini tidak seimbang, sehingga kalau hari ini harga beras itu tinggi, memang disebabkan harga gabahnya masih tinggi,” kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis (15/2).
 
 
Meski begitu, Arief menyoroti bahwa di tengah harga beras yang meroket dan mahalnya harga gabah, justru petani merasa senang karena cuan dan bersemangat untuk kembali menanam padi.
 
“Namun sisi positifnya sedulur petani kita hari ini senang dan kita harapkan makin bersemangat tanam padi,” lanjutnya.
 
Dia menjelaskan, hingga saat ini pemerintah terus berupaya untuk menyeimbangkan antara hulu sampai hilir. Namun Arief memastikan bahwa harga beras akan menjadi stabil saat stok beras RI telah mencapai 3,5 juta ton pada Maret mendatang.
 
“Nanti saat produksi beras kita berada di 3,5 juta ton atau melebihi itu pada maret, harga beras bisa akan lebih baik,” jelasnya.
 
 
Akan tetapi, kata Arief, harga beras sekarang agak sulit menyamai seperti 2 tahun lalu. “Ini karena biaya-biaya seperti pupuk, sewa lahan, hari orang kerja, dan sebagainya telah mengalami kenaikan,” tandasnya.
 
Harga beras premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per 12 Februari lalu, tembus Rp 18.000 per kilogram. Menurut salah satu pedagang beras di pasar, beras mahal berbanding lurus dengan kenaikan harga gabah dan beras di tingkat petani. Khusus untuk beras premiun, saat ini sudah menembus Rp 16 ribu per kilogram di tingkat petani.
 
Mengutip laman resmi PIBC, harga beras premium Cianjur Kepala naik menjadi Rp 18.500/Kg dari sebelumnya Rp 18.414/kg. Beras Premium Cianjur Slyp naik menjadi Rp 16.922/kg dari sebelumnya Rp 18.811/kg. Lalu, beras premium setra Rp 15.857/Kg dari sebelumnya Rp 15.743/kg dan beras premium IR 42 (Pera) naik Rp 15.523/kg dari sebelumnya Rp 15.492/kg. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: jawapos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X