• Senin, 22 Desember 2025

Kemiskinan Ekstrem Turun, Inflasi Bisa Ditekan, Pembangunan di Kaltim Lanjutkan Tren Positif

Photo Author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 09:56 WIB
TERKENDALI: Pemprov Kaltim berhasil meredam inflasi pada 2023 di level 2,9 persen. Tekanan paling tinggi berasal dari bahan pangan.
TERKENDALI: Pemprov Kaltim berhasil meredam inflasi pada 2023 di level 2,9 persen. Tekanan paling tinggi berasal dari bahan pangan.

SAMARINDA–Pembangunan di Kaltim terus menunjukkan tren positif. Terlihat dari angka kemiskinan ekstrem di Bumi Etam yang berhasil diturunkan dari 1,6 persen pada 2022 menjadi 0,10 persen di akhir 2023. Di sisi lain, angka inflasi berhasil dikendalikan pada kisaran 2,9 persen.

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, suksesnya pembangunan yang dicapai pemerintah daerah ini berkat sinergi yang baik antara unsur pemerintah. Baik provinsi, kabupaten atau kota maupun masyarakat. Wujud dari sinergi itu di antaranya pada tingkat provinsi misalnya, sukses pembangunan tidak lepas dari sinergi yang baik dengan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD).

“Saat ini, pembangunan di Kaltim terus tumbuh positif. Bisa dilihat angka kemiskinan ekstrem di Kaltim berhasil diturunkan, serta inflasi yang rendah dan terkendali,” ujarnya, Jumat (16/2).

Baca Juga: Lumayanlah..!! Harga TBS Sawit di Kaltim Terus Naik, Kini Menjadi Rp2.358 Per Kg

Akmal bersyukur mendapat amanah untuk memimpin orkestrasi pembangunan ini di Kaltim. Dengan semangat itu, maka sinergi orkestrasi ini harus terus dilakukan, termasuk dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota juga perusahaan.

Kemiskinan ekstrem yang berhasil diturunkan secara drastis, lanjut Akmal, berkat program pembangunan rumah layak huni yang dikontribusikan melalui corporate social responsibility (CSR), perusahaan pertambangan batu bara, perkebunan, perminyakan, perbankan dan lainnya.

“Tidak ada yang paling hebat. Saya percaya dengan proses. Kita bersyukur, kemiskinan ekstrem di Kaltim terendah secara nasional. Sukses ini bukan hanya berkat kolaborasi dengan Forkopimda, tetapi juga dengan para pelaku usaha,” jelasnya.

Kolaborasi jangka panjang yang masih akan dilanjutkan, adalah menyiapkan ketersediaan pangan dengan meningkatkan sisi produksi. Sebab, menurut dia, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) jelas memberikan berkah besar bagi Kaltim. Tetapi di sisi lain, Kaltim harus mampu menyiapkan ketersediaan pangan, sebagai dampak tak terbendung dari migrasi penduduk sebagai akibat IKN.

Tahun ini diprediksi sekitar 800 ribu orang akan masuk ke Kaltim dan IKN. Setidaknya Kaltim memiliki empat kabupaten yang potensial menjadi lumbung pangan yakni Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Barat (Kubar), dan Kutai Kartanegara (Kukar).

“Kita benahi semua jalur produksi. Kita juga fokuskan anggaran untuk pertanian. Hal berat yang masih harus dituntaskan adalah mengubah paradoks, yakni memperluas areal pertanian, sementara di lapangan banyak areal pertanian berubah menjadi perkebunan sawit dan tambang batu bara,” pungkasnya. (ndu/k8)

Catur Maiyulinda

@caturmaiyulinda

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X