Kinerja perbankan di Kalimantan Barat menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari naiknya angka Dana Pihak ketiga (DPK) dan kredit, serta turunnya angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL), pada periode Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Maulana Yasin mengatakan kinerja positif tersebut tercatat pada bank umum atau konvensional maupun bank syariah. “Untuk DPK tercatat sebesar Rp77,54 triliun, atau tumbuh 5,25 persen,” tuturnya, kemarin.
Untuk angka kredit terjadi kenaikan secara persentase hingga dua digit. Kredit bank konvensional hingga Desember 2023 tercatat sebesar Rp72,39 triliun atau tumbuh 10,20 persen.
Baca Juga: Galeri UMKM Segera Hadir di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Di sisi lain, performa kredit semakin baik yang tercermin dari angka kredit macet yang turun. OJK Kalbar mencatat NPL turun dari 1,95 persen menjadi 1,79 persen. “NPL ini semakin rendah itu semakin baik,” sambungnya.
Dari sisi bank syariah, pertumbuhan tidak kalah menggembirakan. OJK Kalbar mencatata, DPK sebesar Rp3,89 triliun dan tumbuh 2,12 persen. Adapun pembiayaan tumbuh hingga 17,31 persen menjadi Rp8,04 triliun.
“NPF turun 0,16 persen dari 1,32 persen menjadi 1,16 persen,” ujarnya.Berbagai langkah dikatakan Maulana Yasin dilakukan dalam rangka meningkatkan inklusivitas di sektor jasa keuangan. Salah satunya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan daerah (TPAKD). Beberapa program yang dijalankan adalah pemberdayaan UMKM Kalimantan Barat, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), serta perluasan Titik Akses Keuangan (Delivery Channel).
“Ada juga program digitalisasi UMKM, optimalisasi program proteksi pelaku usaha pertanian, serta Program Ayo Cerdas Berinvestasi,” katanya. (sti)