Kinerja ekspor Kaltim pada Januari turun 9,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni dari USD 2,15 miliar menjadi USD 1,94 miliar. Penurunan ini disebabkan turunnya nilai ekspor non-migas sebesar 16,32 persen, meski nilai ekspor migas meningkat 55,90 persen.
Penurunan lebih dalam ditolong oleh kinerja ekspor hasil minyak dan gas bumi. Nilai ekspor minyak meningkat hingga 133 persen, sedangkan gas menyumbang kenaikan 30,05 persen dibanding periode Desember 2023. Namun demikian, tingginya ketergantungan terhadap komoditas tambang membuat kenaikan itu tidak berdampak besar. Peranan tambang mencapai 62,96 persen.
“Nilai ekspor migas Januari 2024 tercatat sebesar USD 300,21 juta. Lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor migas Desember 2023 yang tercatat USD 192,56 juta. Naik 55,90 persen. Sementara, nilai ekspor non-migas sebesar USD 1.646,26 juta. Lebih rendah dibanding ekspor non-migas Desember 2023 sebesar USD 1.967,44 juta,” beber Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, (5/3).
Berdasarkan golongan barang, peningkatan ekspor non-migas terbesar pada Januari 2024 terhadap Desember 2023, yakni golongan barang lemak dan minyak hewani atau nabati. Naik sebesar USD 123,25 juta (63,03 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terbesar pada golongan bahan bakar mineral sebesar USD 396,21 juta (24,34 persen).
“Komoditas lain adalah golongan barang besi dan baja yang naik sebesar USD 13,59 juta (9.425,46 persen). Dan golongan berbagai produk kimia yang naik USD 10,50 juta (70,97 persen). Sebaliknya, yang mengalami penurunan adalah bahan kimia anorganik, turun USD 14,34 juta (30,76 persen),” lanjut Yusniar.
Menurut sektornya, Yusniar menjelaskan jika turunnya nilai ekspor non-migas pada Januari 2024 berbanding lurus dengan turunnya nilai ekspor pada hasil tambang. Yakni sebesar 24,43 persen. Sebaliknya, nilai ekspor hasil industri dan hasil pertanian meningkat. Yakni masing-masing 21,03 persen dan 150,85 persen.
Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama seperti yang sudah-sudah. Memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor USD 580,44 juta (35,26 persen). Diikuti India dengan nilai USD 266,77 juta (16,20 persen) dan Jepang senilai USD 155,74 juta (9,46 persen).
Total nilai ekspor non-migas Kaltim pada Januari ke kawasan ASEAN sebesar USD 292,83 juta dengan peranan 17,79 persen terhadap total ekspor. Alami penurunan 23,38 persen. Sementara nilai ekspor ke kawasan Uni Eropa naik 187,62 persen. (ndu/k15)
RADEN RORO MIRA