Impor Provinsi Kaltara pada Januari 2024 meningkat signifikan dibanding bulan sebelumnya. Data yang dirilis BPS Kaltara menunjukkan nilai impor pada Januari 2024 mencapai US$ 109,98 juta, naik 19,58 persen dari Desember 2023 dan naik 647,44 persen dari Januari 2023.
TANJUNG SELOR - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas'ud Rifai mengatakan, kenaikan impor ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan barang dari luar negeri. Terutama barang-barang hasil industri.
"Ini menandakan bahwa ekonomi kita sedang membaik, karena ada kebutuhan untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan oleh sektor industri kita," bebernya, Minggu (10/3).
Baca Juga: Harga Eceran Tertinggi Naik, Beras Premium Termurah Rp 14.900 Per Kg
Jika melihat data, impor nonmigas merupakan komponen utama dari impor Provinsi Kaltara yang mencakup 99,99 persen dari total impor. Impor nonmigas pada Januari 2024 mencapai US$ 109,98 juta, naik 20,35 persen dari Desember 2023 dan naik 647,44 persen dari Januari 2023.
Sementara itu, impor migas tidak tercatat adanya transaksi pada Januari 2024. Negara-negara asal impor nonmigas Kaltara adalah Tiongkok, Swedia, Vietnam, Singapura, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan India.
Tiongkok merupakan negara asal impor terbesar Kaltara dengan nilai US$ 88,98 juta, atau 80,91 persen dari total impor nonmigas. “Ini menunjukkan bahwa kita masih bergantung pada barang-barang dari Tiongkok, terutama untuk kebutuhan industri kita," jelasnya.
Ia berharap impor yang meningkat ini berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara, yang pada triwulan IV-2023 mencapai 4,94 persen. Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah dan pelaku usaha meningkatkan daya saing produk lokal, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor.
"Kita harus mendorong pengembangan industri lokal, terutama yang berbasis sumber daya alam kita, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan ekspor kita dan mengurangi defisit perdagangan kita," tutupnya. (fai/kpg/kri/k16)