Gabungan pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel memprediksi di tahun 2024 konsumsi minyak sawit dalam negeri akan terus meningkat. Hal tersebut diungkapkan Ketua Gapki Kalsel Eddy S Binti pada kegiatan silaturahmi san buka bersama di Harper's Hotel, Senin (25/03).
Diungkapkannya, pada tahun 2024 ini diperkirakan konsumsi minyak sawit dalam negeri akan terus meningkat, terutama untuk kebutuhan pangan, industri oleo kimia dan energi (bio diesel).
"Harga minyak nabati dunia termasuk minyak sawit tidak mengalami banyak perubahan dibanding tahun 2023. Produksi diperkirakan akan stagnan. Volume ekspor diperkirakan akan mengalami penurunan, karena meningkatnya kebutuhan dalam negeri,"jelasnya.
Baca Juga: Hingga 15 Maret, APBN Surplus Rp 22,8 Triliun, Seluruh Lini Pendapatan Negara Terkontraksi
Dijelaskan Eddy, salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit, dilakukan dengan peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) baik pola I maupun pola II (Kemitraan) yang tersebar di
beberapa daerah sentra kelapa sawit seperti Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar dan Barito Kuala.
"Namun dalam perjalanan progresnya masih lambat, GAPKI Kalimantan Selatan, sampai saat ini masih berjuang dalam penyelesaian perkebunan kelapa sawit yang terindikasi masuk dalam kawasan hutan, peremajaan sawit rakyat, termasuk pemenuhan kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM 20%), sertifikasi ISPO khususnya bagi kelembagaan pekebun," tambahnya
Untuk itulah, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak khususnya Kadis Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel yang selalu memberikan dukungan dan perhatian khusus kepada Gapki.
"Semoga kami bisa memenuhi permintaan minyak kelapa sawit untuk dalam negeri yang kebutuhannya terus mengalami kenaikan," pungkasnya. (*)