TANA PASER - Ekonomi Kabupaten Paser pada 2023 mengalami kenaikan. Pada 2022, ekonomi Paser naik 1,10 persen dibanding sebelumnya. Kembali mengalami kenaikan pada 2023 sebesar 1,38 persen. Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi menyampaikan, data ini menunjukkan kebijakan Pemkab Paser mampu mendorong dan memberdayakan masyarakat.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sumber daya ekonomi yang ada dan merangsang perkembangan aktivitas ekonomi. "Meskipun diakui angka kenaikan ekonomi ini masih relatif rendah jika dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di provinsi Kaltim, yaitu sebesar 6,22 persen," kata Wahyudi, Kamis (28/3).
Baca Juga: Prediksi 270 Ribu Penumpang Selama Lebaran, Puncak Arus Mudik 5-8 Mei
Wahyudi menyampaikan pemerintah daerah bersama DPRD akan terus menganggarkan program fisik dan non-fisik yang mendorong peningkatan ekonomi di daerah. Misalnya peningkatan jalan desa dan kecamatan, ini sangat berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat. Bidang infrastruktur merupakan yang tertinggi usulan pembangunannya melalui pokok-pokok pikiran DPRD Paser, mencapai 60 persen.
Terpisah, Bupati Fahmi Fadli menyampaikan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Paser relatif stabil, walaupun laju pertumbuhan ekonomi berfluktuatif dan sangat bergantung kepada sektor pertambangan dan penggalian khususnya batu bara yang memberikan kontribusi terbesar dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Paser.
“Sektor pertambangan memang masih cukup mendominasi, namun pertumbuhan sektor lain tanpa pertambangan dan penggalian selama tahun 2021 sampai tahun 2023 juga mengalami peningkatan yang positif hingga mencapai 6,33 persen pada tahun 2023," jelas Fahmi.
Pemkab Paser perlu melakukan percepatan transformasi ekonomi dari sektor ekonomi yang tidak dapat diperbarui kepada sektor ekonomi yang dapat diperbaharui. Pemerintah terus berupaya melakukan perubahan dan percepatan terhadap potensi-potensi sumber daya alam untuk memiliki nilai tambah.
"Sehingga potensi pertanian, potensi perkebunan, dan potensi perikanan memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing dan menjadi pengungkit dalam pertumbuhan PDRB," kata Fahmi. (jib/far/k15)