• Senin, 22 Desember 2025

Bantuan Beras Efektif Tekan Laju Kenaikan Harga di Kaltim

Photo Author
- Minggu, 31 Maret 2024 | 13:00 WIB
STOK EMPAT BULAN: Bulog Kaltimtara menggelontorkan 2.000 ton beras untuk wilayah Balikpapan. Selain untuk menjaga stok pangan, langkah ini untuk menjaga harga beras di pasar tetap stabil. (ANGGI PRADITHA/KP)
STOK EMPAT BULAN: Bulog Kaltimtara menggelontorkan 2.000 ton beras untuk wilayah Balikpapan. Selain untuk menjaga stok pangan, langkah ini untuk menjaga harga beras di pasar tetap stabil. (ANGGI PRADITHA/KP)

BERBAGAI program strategis dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim untuk meminimalisasi lonjakan harga, mengelola permintaan, program diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. Termasuk lewat Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah.

“Sudah dilaksanakan lebih 15 kali selama triwulan IV 2023. Ketersediaan pasokan juga menjadi bagian penting pengendalian inflasi. Apalagi Kaltim bukan sentra produksi, maka diperlukan sinergi dan kerja sama untuk mendatangkan komoditas dari luar wilayah,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Budi Widihartanto, Jumat (29/3).

Dari pantauannya, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi baik secara bulanan pun tahunan di Kaltim. Pada Januari 2024, tomat, bawang merah, tarif rumah sakit, sigaret kretek mesin dan daging ayam menjadi komoditas penyumbang inflasi bulanan month to month (mtm).

Sedangkan untuk komoditas inflasi tahunan year on year (yoy) yakni beras, tomat, sigaret kretek mesin, angkutan udara dan daging ayam ras. Oleh sebab itu, kelancaran distribusi jadi poin penting untuk pengendalian inflasi.

“TPID Kaltim melakukan pemberian subsidi ongkos angkut skala mikro pada kegiatan Pasar Murah dan Pasar Tani. Lalu terakhir, komunikasi efektif, meliputi perbaikan data, peningkatan koordinasi dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta pengendalian ekspektasi masyarakat terhadap inflasi,” kata Budi.

Terpisah, Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional Indra Wijayanto menyebut jika secara nasional komoditas yang memberi andil inflasi pada Februari 2024 secara mtm yakni beras di 0,21 persen, lalu cabai merah 0,09 persen, telur ayam ras 0,04 persen, daging ayam ras 0,02 persen dan minyak goreng 0,01 persen.

Sedangkan secara yoy, beras menyumbang andil inflasi tertinggi yakni 0,67 persen. Disusul cabai merah 0,17 persen, daging ayam ras 0,14 persen, sigaret kretek mesin 0,13 dan tomat 0,11 persen.

“Bantuan pangan beras efektif menekan laju kenaikan harga. Badan Pangan Nasional telah mengumumkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah atau beras sebagai floor price untuk melindungi petani pada saat panen raya. Serta harga eceran tertinggi (HET) beras sesuai zonasi untuk menjaga harga di tingkat konsumen. HPP di petani sebesar Rp 5.000/kilogram, di tingkat penggilingan Rp 6.200/kilogram dan HPP di gudang Bulog Rp 9.950/kilogram,” bebernya.

Sedangkan untuk HET beras, di zona satu yang meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi untuk beras medium Rp 10.900/kilogram dan premium Rp 13.900/kilogram. Lalu zona dua Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan yakni Rp 11.500/kilogram medium dan Rp 14.400/kilogram premium. Zona tiga Maluku dan Papua dengan Rp 11.800/kilogram medium dan Rp 14.800/kilogram premium.

Apalagi sambut Idulfitri 1445 H nanti, pihaknya terus berkoordinasi dan sinergi mengamankan ketersediaan dan harga pangan stabil. Mengimbau untuk stop boros pangan dan belanja bijak. (ndu/k8)

RADEN RORO MIRA

@rdnrrmr

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X