• Senin, 22 Desember 2025

Beras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Kaltara

Photo Author
- Rabu, 3 April 2024 | 17:10 WIB
ilustrasi beras
ilustrasi beras

 Inflasi Kaltara tercatat masih berada dalam target nasional dan dibawah capaian nasional sebesar 3,05 persen yoy. Diketahui angka Inflasi di Kaltara di 3,05 persen yoy lantaran meningkatnya tekanan pada komoditas beras. Sementara itu, inflasi gabungan tiga kota indeks harga konsumen (IHK) Kaltara pada Maret 2024 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen mtm atau 2,62 persen yoy.

Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltara, Seno Indarto mengatakan, terdapat 0,17 persen penyumbang inflasi periode lalu dari komoditas beras. Sementara komoditi  telur ayam ras 0,14 persen, cabai rawit 0,08 persen, ikan layang 0,05 persen dan ikan bandeng 0,05 persen.

"Untuk penyumbang deflasi itu dari komoditas cabai rawit -0 12 persen, angkutan udara -0,10 persen, bawang merah -0,05 persen, daging ayam ras -0,04 persen dan sawi hijau -0,02 persen," katanya.

Saat ini untuk Inflasi nasional diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024. Meski demikian, ada beberapa tantangan seperti pasokan yang terbatas. "Tantangan lain yakni gejolak geopolitik dan inflasi global yang masih tinggi," tuturnya. 

Untuk bisa menekan angka inflasi, masyarakat diharapkan tidak melakukan pembelian kebutuhan pokok berlebihan. Lantaran hal tersebut bisa menicu kenaikan harga dengan tingginya permintaan dan ketersediaan stok yang terbatas.

"Tidak perlu berlebihan memperhatikan kebutuhan, sehingga tidak terjadi pembelanjaan yang berlebihan,” ucapnya.

Terhadap pemerintah daerah, diharapkan juga agar bisa menjaga ketersediaan stok dan pasokan setiap memasuki hari besar keagamaan. Salah satunya dengan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Ini perlu menjadi perhatian dengan menjaga ketersediaan pasokan, harga terjangkau, distribusi lancar, dan komunikasi efektif," imbuhnya.
Dilanjutkan Seno,  untuk intermediasi perbankan di Kaltara didapati menurun. Di Februari 2024, fungsi intermediasi perbankan tercatat terkontraksi yang tercermin dari melambatnya kredit sebesar 24,43 persen yoy. 

Kemudian untuk dana pihak ketiga (DPK) dan aset perbankan masing-masing sebesar 11,06 persen yoy dan 4,85 persen yoy. Untuk kredit pada bulan laporan tumbuh positif 20,14 persen yoy secara agregat. Didapati pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di Kabupaten Bulungan.

"Pertumbuhan DPK pada bulan laporan meningkat 5,57 perden yoy, meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini didorong meningkatnya seluruh komponen giro, tabungan dan deposito," beber Seno.

Kemudian DPK bank umum ada bulan Februari 2024 pangsa penyaluran kredit secara keseluruhan terbesar berada di Kab Bulungan sebesar 32,12 persen. Tarakan sebesar 31,62 persen dan Kabupaten Nunukan 26,15 persen.

Untuk komponen DPK, pangsa terbesar berada di Kota Tarakan sebesar 51,3 persen, diikuti dengan Kab. Bulungan 19,3 persen, Kabupaten Nunukan 16,2 persen, Kabupaten Malinau 9,4 persen dan Kabupaten Tana Tidung 9,4 persen.

"Perkembangan Kredit dan DPK di Kaltara sejalan dengan pemulihan ekonomi di Kaltara yang terus berlanjut pada triwulan I 2024," pungkasnya. (zar/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X