• Senin, 22 Desember 2025

Modal Kerja dan Konsumsi Topang Kinerja Kredit Kaltim

Photo Author
- Sabtu, 6 April 2024 | 15:30 WIB
TREN APIK: Pertumbuhan positif penyaluran kredit di Kaltim terjadi di seluruh kabupaten/kota dengan pangsa tertinggi di Balikpapan dan Samarinda. (DOK/KP)
TREN APIK: Pertumbuhan positif penyaluran kredit di Kaltim terjadi di seluruh kabupaten/kota dengan pangsa tertinggi di Balikpapan dan Samarinda. (DOK/KP)

 

Stabilitas keuangan di Kaltim melanjutkan perbaikan sebagaimana tecermin dari kinerja penyaluran kredit. Pada triwulan IV 2023 tercatat tumbuh 12,60 persen year on year (yoy). Lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 10,29 persen yoy. Terutama didorong kredit modal kerja dan konsumsi.

Berdasarkan kelompok debitur, kredit rumah tangga mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibanding dengan korporasi dan pemerintah. Meski pangsa terbesar masih dikuasai kredit korporasi.

Baca Juga: Pergerakan Arus Mudik Mulai Terasa di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Sehari Hampir 12 Ribu Penumpang

“Secara spasial, pertumbuhan positif penyaluran kredit terjadi di seluruh kabupaten/kota dengan pangsa tertinggi di Balikpapan dan Samarinda. Berdasarkan sektor ekonomi, pertambangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejalan dengan pertumbuhan PDRB sektor tersebut,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Budi Widihartanto.

“Peningkatan kredit modal kerja terutama disebabkan membaiknya aktivitas perekonomian oleh korporasi dan rumah tangga. Korporasi mendominasi pangsa penyaluran kredit mencapai 65,21 persen dari total kredit yang disalurkan,” lanjutnya.

Peningkatan penyaluran kredit juga diikuti dengan risiko kredit yang terjaga rendah. Non-performing loan (NPL) di Kaltim juga lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya, yakni 1,11 persen. Risiko kredit terendah berada di Kutai Timur.

Budi menyebut, jika NPL yang relatif rendah itu tidak terlepas dari upaya monitoring dan penagihan yang lebih baik oleh pihak perbankan. NPL untuk beberapa jenis kredit melanjutkan tren perbaikan sebagaimana tecermin dari NPL kredit modal kerja dan konsumsi yang terus membaik.

Dari sisi sektoral, peningkatan sumber kredit bersumber dari pertumbuhan, penyaluran kredit ke sektor pertambangan. Pangsa penyaluran kredit ke sektor pertambangan mencapai 24,73 persen. Di mana triwulan sebelumnya hanya sebesar 19,21 persen.

“Masih tingginya permintaan batu bara dari Tiongkok mendorong peningkatan kebutuhan modal kerja korporasi yang antara lain dipenuhi melalui kredit perbankan. Penyaluran kredit ke sejumlah sektor utama lainnya seperti industri pengolahan, masih tumbuh positif meski sedikit melambat sejalan dengan pertumbuhan PDRB sektor industri pengolahan yang melambat dibanding triwulan sebelumnya,” papar Budi.

Pertumbuhan kredit secara sektoral diiringi oleh risiko kredit yang terjaga. Di tengah pertumbuhan kredit ke sektor pertambangan yang tinggi, NPL di sektor tersebut masih relatif rendah pada level 0,34 persen. Sementara, NPL di sektor pengolahan juga menunjukkan tren perbaikan terutama didorong oleh pemulihan ekonomi pasca pandemi. (ndu/k15)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X