• Senin, 22 Desember 2025

Batubara dan Kelapa Sawit Masih Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kalsel

Photo Author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:30 WIB
ilustrasi sawit
ilustrasi sawit

Hingga September 2024, perekonomian Kalsel terus melanjutkan tren positifnya, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan global dan domestik. Pertumbuhan ekonomi provinsi ini didorong oleh sektor pertambangan, khususnya batubara yang tetap menjadi komoditas utama. 

Selain itu, sektor perkebunan seperti kelapa sawit dan karet juga memberikan kontribusi yang penting. "Menurut data terbaru, perekonomian Kalsel pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 4,81 persen (yoy). Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang tetap terjaga. Namun, tekanan ekonomi global seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik masih menjadi tantangan yang harus dihadapi," ungkap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Kalsel, Syafriadi, Rabu (30/10/2024). 

Sedangkan, dari sisi belanja Pemerintah, September 2024 merupakan periode akhir Triwulan III 2024. Syafriadi memaparkan terdapat target-target yang harus dicapai dan momentum persiapan menjelang akhir tahun anggaran.

 

"Secara umum, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalsel yang masih positif tersebut. Antara lain, tingkat inflasi September 2024 masih terkendali dan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm) atau mengalami mengalami inflasi sebesar 1,98 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencapai 1,84 persen (yoy)," urainya. 

Syafriadi menambahkan dari lima daerah di Kalsel yang menjadi sampel pengukuran, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung sebesar 2,28 persen (yoy).

Baca Juga: Gen Z Dukung Haji Fani-Habib Taufan di Pilkada 2024 Kabupaten Tabalong, Senang dengan Program Satu Desa Satu Wifi Gratis

Sedangkan, yang terendah adalah di Kotabaru sebesar 1,24 persen (yoy). "Penyumbang inflasi di Kalsel antara lain emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, dan ayam daging ras," sambungnya.

Selain itu, masih pada September 2024, neraca perdagangan Kalsel tercatat mengalami peningkatan 43,96 perrsen dibandingkan September 2023.

Pada 2024, tren surplus neraca perdagangan terus berlanjut meskipun sempat mengalami penurunan pada Mei sampai dengan Juli 2024. "Namun, surplus neraca perdagangan Kalsel kembali menguat dan pada September 2024, mengalami peningkatan secara mtm sebesar 29,44 persen. Surplus Neraca Perdagangan Kalsel Bulan September 2024 sebesar 1.187,80 juta Dollar AS," tandasnya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X