• Senin, 22 Desember 2025

Kaltara Alami Inflasi 2,20 Persen di Oktober 2024, Tanjung Selor Posisi Terendah

Photo Author
- Sabtu, 2 November 2024 | 12:36 WIB
Mas'ud Rifai - Kepala BPS Kaltara
Mas'ud Rifai - Kepala BPS Kaltara

 

 Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat posisi Kaltara di Oktober 2024 mengalami inflasi secara tahunan atau yoy sebesar 2.20 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,39.

Kepala BPS Kaltara, Mas'ud Rifai mengatakan, inflasi Kaltara pada Oktober 2024 secara yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditujukkan naiknya indeks dari beberapa kelompok, salah satunya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,27 persen.

"Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan 0,58 persen," ujar Mas'ud kepada Radar Tarakan saat ditemui di Tanjung Selor, Jumat (1/11/2024).

Mas'ud menyampaikan, ada beberapa komoditi yang paling dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi secara yoy di Oktober 2024, di antaranya emas perhiasan, ikan layang, beras, nasi dengan lauk, kopi bubuk, sigaret kretek mesin (SKM), cabai rawit, angkutan udara dan terong. "Sementara seperti ikan bandeng, bahan bakar rumah tangga, sawi hijau, kangkung, tomat, kacang panjang, sabun deterjen bubur, tempe dan semen tercatat sebagai penyumbang deflasi secara yoy di Oktober 2024," sebut Mas'ud.

Kemudian, lanjut Mas'ud, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi yoy di Oktober 2024 di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,34 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,19 persen.

Selain itu, BPS Kaltara juga mencatat kondisi tiga kota IHK di Kaltara, yakni Tarakan, Nunukan dan Tanjung Selor. Dari tiga daerah ini, Tanjung Selor menempati posisi inflasi terendah secara yoy pada Oktober 2024, yakni di angka 0,88 persen.

"Sedangkan Tarakan di angka 1,74 persen dan Nunukan tertinggi dengan inflasi Oktober 2024 sebesar 3,74 persen," kata Mas'ud. Namun demikian, Mas'ud menilai bahwa inflasi yang terjadi pada Oktober 2024 ini masih alami atau lumrah, karena tidak ada angka yang luar biasa atau tinggi. (iwk/har)

 

 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X