PROKAL.CO, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi provinsi dengan cadangan beras pemerintah provinsi (CBPP) terbanyak di wilayah Kalimantan, dengan jumlah mencapai 506,32 ton.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 16 Desember 2024.
Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), hingga pekan kedua Desember, total stok CBPP nasional mencapai 7.500 ton.
Peta distribusi CBPP di Kalimantan menunjukkan angka hijau di seluruh provinsi, yang menandakan bahwa pengelolaan cadangan pangan di wilayah ini sudah berjalan dengan baik. Berikut rincian stok CBPP di tiap provinsi di Kalimantan:
- Kalimantan Timur: 506,32 ton
- Kalimantan Selatan: 415,51 ton
- Kalimantan Barat: 358,83 ton
- Kalimantan Tengah: 106,76 ton
- Kalimantan Utara: 83,08 ton
Data yang diperoleh dari Dinas Urusan Pangan se-Indonesia ini menunjukkan upaya yang serius dalam menjaga kestabilan stok pangan di Kalimantan, sehingga masyarakat tidak mengalami kekurangan pangan.
Yusra Egayanti, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas, menekankan pentingnya penguatan cadangan pangan daerah dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
"Kami terus mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat cadangan pemerintah, khususnya cadangan pokok. Tidak harus beras, bisa juga pangan lokal," ujar Yusra.
Sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024, pemerintah mendorong percepatan penganekaragaman pangan berbasis potensi lokal. Pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi bagian dari cadangan pangan pemerintah, selain beras.
Selain itu, Bapanas juga mengatur soal pengelolaan dan penyimpanan cadangan pangan yang lebih baik, dengan memperkenalkan fasilitas penyimpanan yang sesuai standar mutu, seperti cold storage dan reefer container.
Hal ini bertujuan untuk menjaga mutu pangan dan mencegah pemborosan pangan, atau food waste.
Di Kaltim sendiri, fasilitas cold storage telah tersedia untuk mendukung penyimpanan pangan yang lebih aman, sehingga stok beras dan pangan lokal dapat terjaga kualitasnya hingga waktu yang lebih lama.
Dengan langkah-langkah ini, ketahanan pangan nasional khususnya di Kalimantan diharapkan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan inflasi serta krisis pangan yang mungkin terjadi di masa depan.