• Senin, 22 Desember 2025

Komoditas Pangan Bikin Kaltim Deflasi 0,16 Persen

Photo Author
Indra Zakaria
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:01 WIB
Penurunan harga komoditas sayuran pada Oktober lalu terjadi seiring tibanya masa panen sentra produksi lokal seperti di Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
Penurunan harga komoditas sayuran pada Oktober lalu terjadi seiring tibanya masa panen sentra produksi lokal seperti di Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

 

Perkembangan harga secara umum di Kaltim pada periode Oktober menunjukkan tren penurunan diakibatkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan. Mengakibatkan Kaltim alami deflasi sebesar 0,16 persen month to month (mtm).

Angka ini menunjukkan penurunan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi Kaltim tercatat sebesar 1,75 persen, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

“Atau lebih rendah 2,16 persen yoy dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi ini disebabkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan seperti kangkung, ikan layang, bayam dan cabai rawit seiring tibanya masa panen,” beber Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Budi Widihartanto.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama deflasi. Budi menyebut, pada Oktober kelompok makanan, minuman, dan tembakau secara mtm catatkan deflasi 0,82 persen mtm dengan andil 0,24 persen mtm atau sebabkan inflasi 3,08 persen yoy.

Penurunan harga komoditas sayuran terjadi seiring tibanya masa panen sentra produksi lokal seperti Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Sejalan pula dengan penurunan permintaan, sehingga mendorong deflasi komoditas cabai rawit.

“Namun demikian, deflasi yang lebih dalam pada kelompok ini tertahan oleh peningkatan harga komoditas daging ayam ras seiring dengan peningkatan harga bibit ayam dan harga pakan,” lanjut Budi.

Di sisi lain, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran serta inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Meski harga sejumlah komoditas pangan mencatatkan andil inflasi, peningkatan kunjungan wisatawan ke Kaltim juga memberikan dampak.

Meningkatnya permintaan akan makanan dan minuman di sejumlah event besar seperti Festival Erau Adat Kutai 2024, Balikpapan Fest, dan Nusantara Fun Run mendorong kenaikan harga pada kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran.

“Meningkatkan tekanan inflasi dari 0,22 persen mtm atau 1,48 persen yoy menjadi 0,42 persen mtm atau 1,90 persen yoy. Secara spesifik, komoditas yang memegang andil inflasi bulanan dan tahunan dari kelompok ini ialah komoditas nasi dengan lauk,” paparnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X