Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta melemah sebesar 59 poin alias 0,36 persen menjadi Rp16.772 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.713 per dolar AS. Ini nyaris menjadi yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia.
Lebih lanjut, mengutip dari Reuters, rupiah tercatat telah mengalami depresiasi sebesar 3 persen terhadap dolar tahun ini, menjadikannya mata uang Asia dengan kinerja terburuk dan mendorong bank sentral untuk secara rutin melakukan intervensi di pasar guna menstabilkan penurunan tersebut.
Ditambah kepercayaan investor terhadap Indonesia telah berkurang seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas rencana pengeluaran sosial Prabowo yang besar, pemotongan anggaran, dan pembatalan kenaikan pajak. Program Prabowo untuk menyediakan makanan gratis bagi lebih dari seperempat penduduknya dengan anggaran sebesar 71 triliun rupiah juga diyakini telah menarik perhatian para investor.
Pengumuman tarif impor terbaru dari Presiden AS, Donald Trump, juga dipercaya menjadi salah satu penyebabnya. “Pada 2 April ini Trump memastikan tarif. Jelas masih sangat berpengaruh,” kata Financial Markets Analyst.
Mengenai kebijakan tarif impor terbaru, Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan tarif timbal balik akan dikenakan pada negara-negara yang menggunakan bea masuk pada barang AS. Indonesia sendiri kena 32 persen bea masuk barang ke AS. (*)