Kabupaten Paser, mencatatkan capaian positif dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan. Melalui program budidaya ayam petelur (layer) yang dijalankan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Paser, produksi telur lokal kini mampu mencapai rata-rata 10.500 butir per hari.
Produksi telur ini berasal dari lebih dari 12.000 ekor ayam layer yang dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan dan Perawatan Ternak Disbunak Paser, berlokasi di Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau. Kepala Disbunak Paser, Djoko Bawono, menegaskan bahwa program ini bukan untuk tujuan komersial, melainkan murni untuk membantu masyarakat mendapatkan telur segar dengan harga yang jauh lebih terjangkau dari harga pasar.
Baca Juga: Hakim Terduga Suap Rp60 Miliar Itu Ternyata Pernah Bertugas di PN Tanah Grogot
“Kami menjalankan program ini tanpa orientasi bisnis. Biaya operasional bahkan bisa setara atau lebih tinggi dari hasil penjualan. Fokus kami adalah menyediakan telur murah dan segar bagi masyarakat Paser,” ujar Djoko.
Djoko menjelaskan bahwa telur yang dihasilkan UPTD memiliki kualitas tinggi, karena ayam layer dirawat secara intensif dan diberikan pakan berkualitas tinggi dari PT Japfa Comfeed Indonesia. Vaksinasi juga rutin diberikan untuk menjaga kesehatan ternak.
Pakan diberikan dua kali sehari, yakni pukul 08.00 WITA (40%) dan pukul 15.00 WITA (60%) dengan takaran sekitar 120 gram per ekor. Proses panen telur dilakukan setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WITA oleh 11 orang petugas yang bertugas di UPTD.
Setelah dipanen, telur-telur tersebut langsung dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di sekitar Desa Saing Prupuk dan Desa Petangis. Selain itu, masyarakat juga bisa membeli langsung di kandang. Namun, pembelian dibatasi agar distribusi telur tetap merata dan tidak terjadi penimbunan.
“Kami lebih fokus mendistribusikan ke pasar terdekat dulu. Karena ini bukan untuk bisnis, jadi pembelian dibatasi agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” lanjut Djoko. Program ini tidak hanya memberikan akses terhadap telur segar dan murah bagi masyarakat Paser, tetapi juga membantu menjaga stabilitas inflasi serta memastikan ketersediaan bahan pokok (bapok) di daerah.(tom/vie)